Tapteng, Demokratis
Hingga hari kedua, penjagaan dan pengawasan yang dilakukan terhadap warga yang memasuki wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah di perbatasan Tapanuli Selatan di Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, belum menemukan hal-hal yang mengkhawatirkan. Gugus Tugas percepatan penanggulangan bencana wabah penyakit akibat virus Corona Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, hanya menemukan beberapa pendatang yang menderita demam tinggi.
Namun walaupun begitu, warga yang yang terdeteksi mengalami demam tinggi tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Tapteng dan siaeahkan kembali ke daerahnya. Sebelum kembali, penderita deman tinggi terlebih dahulu diberikan obat antibiotik oleh petugas medis dari Puskesmas Sibabangun.
“Ada beberapa warga yang kita arahkan untuk balik kembali ke daerahnya,” ujar Camat Sibabangun, Maslina, Senin (6/4).
Disebutkannya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga pendatang yang suhu tubuhnya diatas 37,1 °C tidak diizinkan memasuki wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Jika hal ini ditemukan, warga tersebut diarahkan kembali ke daerahnya.
“Hingga pukul 14.00 WIB, 4 orang penderita deman tinggi yang sudah kita arahkan kembali pulang ke daerahnya, seperti dari Pekanbaru dan Batangtoru Tapanuli Selatan,” imbuh Maslina.
Sebagaimana diketahui, Gugus Tugas percepatan penanggulangan bencana wabah penyakit akibat virus Corona Kabupaten Tapanuli Tengah, melakukan penjagaan dan pengawasan di seluruh pintu ke Kabupaten Tapanuli Tengah, salah satunya di perbatasan Tapteng Tapsel.
Penjagaan dan pengawasan yang dilakukan selama 24 jam penuh itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Seluruh kenderaan yang memasuki Tapteng diberhentikan dan disemprot cairan disinfektan. Tidak hanya mencuci tangan, pengemudi dan penumpang yang akan melintas diperiksa kesehatan dan suhu tubuhnya. (MH)