Indramayu, Demokratis
Rencana unjuk rasa Aliansi Topi Jerami (ATJ) ke Kantor PDAM-TDA, yang sebelumnya digembar-gemborkan akan digelar hari ini, Senin (11/8/2025), ternyata hanya menjadi cerita yang tertinggal di pemberitaan. Saat media ini menyambangi lokasi, suasana Kantor PDAM-TDA begitu hening—tidak ada massa, tidak ada orasi, bahkan bayangan topi jerami pun tak terlihat.
Padahal seminggu sebelumnya, Senin (4/8/2025), ATJ digadang akan menggelar aksi protes besar-besaran. Namun, pada hari-H, janji aksi itu menguap entah ke mana. Konsep “turun ke jalan” rupanya berubah menjadi “diam di tempat”.
Dikonfirmasi via WhatsApp, malalui O’ushj Dialambaqa, pihak yang sebelumnya menjadi penghubung informasi aksi, belum memberi keterangan terkait pembatalan ini. Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan PDAM-TDA beroperasi seperti biasa. Tidak ada spanduk, tidak ada pengeras suara—hanya angin sore yang berdesir di halaman kantor, terdengar lebih nyaring daripada massa yang dijanjikan.
Seorang petugas keamanan PDAM membenarkan bahwa aksi dibatalkan. “Iya, massanya cancel. Nggak tahu kenapa, saya juga nggak dapat pemberitahuan dari pihak perusahaan,” ujarnya singkat, sambil tetap berjaga seperti biasa.
Publik pun dibuat penasaran—apakah semangat perjuangan ATJ melempem karena panas terik, atau rencana aksi memang lahir prematur tanpa kesiapan? Yang jelas, hari ini PDAM-TDA boleh tersenyum lega. Bukan karena tuntutan sudah terpenuhi, melainkan karena lawan debatnya memilih untuk tidak datang.
Terakhir, kabar pembatalan aksi akhirnya datang dari Samsul Mauludin, Koordinator Lapangan ATJ, melalui Direktur PKSPD, O’ushj Dialambaqa. Ia menyampaikan, “Jadinya hari Kamis. Sorry kalau di-silent terus, soalnya intimidasi sana-sini kencang.”
Jika benar demikian, maka Kamis nanti akan menjadi ujian: apakah ATJ benar-benar akan turun ke lapangan, atau kembali mengirimkan hanya… angin. (Ksm/S Tarigan)