Rabu, Oktober 2, 2024

Di Balik Konsep SBY Akan Turun Gunung

Bila mau membaca sejarah masa lalu terutama tentang konflik sejarah Indonesia akan dapat temuan yang berarti. Artinya akan dapat suatu hal yang jelas. Begitulah dengan hal judul artikel ini. Di balik konsep Bambang Susilo Yudhono (SBY) akan turun gunung.

Maka dapat dipahami adanya pernyataan SBY Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat membawa banyak tanggapan. Ia menyatakan akan turun gunung lantaran melihat ada gejala pemilihan umum atau pemilu akan berlangsung curang. Karena itu, ia siap melawan apabila konsep demikian berlangsung. Seperti kecurang pemilu yang lalu.

Konsep menyatakan pemilu berlangsung dengan curang mendapat tanggapan dari partai PDI Perjuangan. Tanggapan itu bernada menentang pernyataan SBY tersebut sebagai tidak berdasar dan berbahaya.

Hal itu dinyatakan oleh PDI Perjuangan dan kontan ramai di media massa. Ini memperjelas bagaimana PDI Perjuangan yang sudah 20 tahum bertentangan dengan Partai Demokrat antara Megawati Soekanoputri dengan SBY. Bagaimana pun juga konflik hati antara Megawati Soekanoputri dengan SBY sejak lama. Yaitu dua puluh tahun yang lalu. Era periode pertama  SBY jadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati.

Masa kini pada momentum calon presiden ditambahi pula anak Megawati dan SBY ingin dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden. Terjadi persaingan yang hebat antara keduanya. Sama-sama mencari dukungan via srategi masing-masing.

Pada awal kemenangan SBY pada periode pertama Presiden RI Megawati Soekarnoputri tidak mau hadir di acara pelantikan. Maksudnya mungkin tidak ikhlas menerima SBY sebagai pengganti. Banyak mengusulkan agar mau menerima dengan hadir di acara pelantikan. Namun ditolak. Walau tidak menandakan aksi.

Megawati mepunyai niat atau motivasi menaikkan putrinya yaitu Puan Maharani menjadi pemimpin bangsa masa depan. Sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat  (DPR RI) dan sebelumnya jadi Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Konsepnya adalah dinasti dari keturunannya menajadi penerus.

Sementara SBY yang memiliki Partai Demokrat menginginkan putranya menjadi presiden. Sebelumnya seorang perwira militer lalu minta berhenti. Awalnya istrinya ingin dijadikan presiden seusai dia, namun wafat dan meninggga dunia. Tidak kesampaian.

Kelihatannya, antar satu dan lainnya diam-diam berseteru persaingan. Ini dapat dibaca tiada kompromi keduanya hingga kini. Nampaknya akan berketerusan dan belum akan berakhir.

Ini pula yang menjelaskan pernyaatan SBY akan turun gunung itu sebagai alasannya. Sedangkan  kecurangan yang dinyatakan itu berkenaan karena hal itu. SBY tidak akan pernah menerima kalau anaknya yaitu AHY akan dikalahkan dengan cara yang curang.

Tentu saja akan didukung banyak orang apabila kecurang pemilu terjadi. Kecuali dilarang  Undang-Undang Pemilu juga berlawan dengan konsep negara berkemajuan. Pemilu yang harus berkeadilan dan jujur serta transparan.

Sekarang kita memerlukan persamaan visi dan kesamaan Indonesia dalam mencari kemajuan. Caranya ia menyelesaikan soal yang belum tuntas. Salah satunya kesamaan pandangan kita  pengadaan Pemilu yang  jujur dan adil. Semoga!

Jakarta, 1 Oktober 2022

*) Dr Masud HMN adalah Dosen Unversitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles