Senin, September 30, 2024

Di Bulan Ramadhan Penuh Berkah, Giat Rutin Indoboxing Lagga Inau Kota Tasikmalaya Beri Santunan 200 Anak Yatim dan Jompo

Kota Tasikmalaya, Demokratis

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Indoboxing Lagga Inau Kota Tasikmalaya mengadakan bakti sosial yang secara rutin dilakukan setiap 2-3 bulan sekali yakni acara pengajian, beri santunan kepada anak yatim dan jompo yang kali ini berjumlah sebanyak 200 orang.

“Dalam bulan puasa ini kami kumpul semua, baik dari tim Thaliban, FPI ikut serta di acara rutin Indoboxing ini. Kami tidak memandang dari 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya,” ucap H. Rana Nur Alamsyah kepada wartawan usai acara di Cafe Legend miliknya di Jln. Ir. H. Juanda Kota Tasikmalaya, Jumat (29/3/2024).

Disebutkannya, pada kali ini pemberian santunan berupa beras, terigu, minyak goreng, indomie dlsb.

“Paket yang kami berikan sekarang sebanyak 200 yang merupakan hasil dari anggota Indoboxing yang setiap latihan mereka suka membawa beras, terigu, minyak goreng, Indomie dari banyaknya 1 sendok, 1 gelas lalu dikumpulkan untuk dibagikan kepada anak yatim dan jompo,” terangnya.

Menurutnya, kedepannya In syaa Allah jika ada milik dan takdir, pihaknya akan selalu berjalan minimal setiap 2-3 bulan sekali memberikan santunan ini.

H. Aslim, SH, M.Si, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya.

“Rencana dekat ini menjelang akhir puasa pihaknya akan membagikan takjil bagi pengguna jalan,” pungkas H. Rana.

Di tempat yang sama, H. Aslim, SH, M.Si, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Indoboxing bukan kali ini saja mengadakan acara pengajian, santunan anak yatim dan jompo. Hal ini dilakukan secara rutin dan sangat positif terlebih dilaksanakan pada bulan Ramadhan untuk berbagi kepada orang-orang yang lemah.

“Saya menggarisbawahi, kegiatan seperti ini harus banyak dilakukan. Kita tidak cukup hanya membangun phisik, hotmix, bangunan gedung dlsb. Namun, kita juga harus membangun mental dan akhlaq warga Kota Tasikmalaya,” urainya.

Menurut H. Aslim, tidak indah manakala jalan hotmix dan gedung bertingkat dibangun tatkala masih ada geng motor, vandalisme serta kenakalan remaja.

“Semua kembali pada kewajiban orang tua masing-masing untuk mendidik anaknya. Pemerintah juga punya kewajiban, namun orang tua yang lebih punya tanggungjawab terhadap anak mereka,” urainya.

Secara umum, lanjut dia, pemerintah baik Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Guru punya kewajiban. Tatkala orang tuanya tidak bersama-sama mendidik, misalnya di dalam lingkungan sekolah bisa saja terawasi, namun di luar sekolah tidak mungkin terawasi. “Dikarenakan geng motor itu ada dari anak-anak sekolah,” tandasnya. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles