Oleh O’ushj.dialambaqa
Di negeri adakadabra ada negara dalam negara. kita hidup di negara dalam negara. diatur sedemikian rupa bukan oleh negara. mereka mereka lantang ngomong dan bicara atas nama negeri, tapi bukan untuk negara. lihatlah di mana mana negara tidak hadir. bansos bukan kepentingan negara, melainkan kepentingan pansos. politik mempolitiki. begitulah dari musim ke musim.
Di negeri adakadabra ada negara dalam negara. lihatlah kemewahan dan gegap gempita yang menghadap ke lautan lepas. laut dipagar. perut bumi dikuras habis. yang tersisa lubang lubang jurang kehidupan. hutan hutan gundul dibabad habis. pasir pasir laut dijual habis. matahari membakar rumput rumputan yang kering dalam kemarau.
Di negeri adakadabra ada negara dalam negara. hidup bagaikan dalam ruang gelap dan tertutup. sesak nafas. para medis hanya bisa memberi obat generik. pemimpin agama hanya bilang tuhan menunggu di surga jika kau menempuh jalan sunyi yang senyap. kecemburuan, keirian, kebencian dan dendam membara dalam kemarau.
Di negeri adakadabra ada negara dalam negara. yang mengusik diganjar penjara. yang teriak teriak dikatakan tidak beradab. yang demo dibilang parlemen jalanan yang bikin keonaran dan kegaduhan. bahkan disebut inkonstitusional. aparatus negara menjadi alat kekuasaan. lebih dahsyat lagi diremot kontrol penguasa. di sana senang di sini senang di mana saja mereka senang. kebenaran yang hilang dan kejujuran yang lenyap tak lagi menjadi sedu sedan apalagi tangis air mata di langit tembaga.
Di negeri adakadabra ada negara dalam negara. sumbu sumbu kekuasaan menyala. membangun menara pengintai. memobilisasi para buzer erpe, koalisi dan aliansi kesurupan kekuasaan. merebak bagai cendawan. tupoksinya hanya lapor melapor, geruduk menggeruduk, mengagitasi, mengintimidasi, berpropaganda, mencari kambing hitam dan adu domba. memproduksi narasi kepalsuan dan kebohongan. mereka meguasai jaringan digital dengan kanal kanal dunia maya. menguasai gelombang frekuensi udara. dibentengi para peretas erpe. para brutus, para dorna, para sengkuni, para kacor, para bilung, para kurawa dan para togog menari nari di atas air mata luka nestapa. apa yang bisa kita bayangkan atau yang akan kita katakan?
Di negeri adakadabra ada negara dalam negara. kita hanya bisa mendengar deru ombak yang berbuncah buncah dan deru gelombang yang menghapus duka lara, nista dan nestapa yang ditulis di atas pasir pantai di bawah purnama malam yang sembunyi di balik dedaunan.
*) bansos: bantuan sosial.
**) pansos: panjat sosial; pencitraan, kamuflase.
Singaraja, Sabtu dini hari, 2672025.
