Jeneponto, Demokratis
Proyek pembangunan embun yang dikerjakan oleh Kelompok Tani Lompo Bongga yang terletak di lingkungan Lompo Bongga, Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, dinilai dikerjakan asal jadi.
Hal itu dapat tergambarkan seiring dengan faktanya yang terlihat secara kasat mata, di mana dinding temboknya dari sisi kiri-kanan pada meretak dan itulah pula yang menggambarkan akan terancam ambruk sebelum lama dimanfaatkan.
Karena pekerjaan itu baru saja selesai dan langsung terlihat ambruk, maka proyek yang diduga dikerjakan oleh Kasubag Keuangan Distan Jeneponto, Hj. Nurmila atau sering juga disapa Hj. Kebo, dinilai dikerjakan asal-asalan dengan mengatasnamakan Kelompok Tani Lompo Bongga yang diketuai oleh Danial Tinri di lingkungan Lompo Bongga Kelurahan Bulujaya.
Hj. Nurmila Kebo yang ditemui oleh media ini di ruang kerjanya pekan lalu, membantah dirinya mengerjakan proyek pembangunan embun tersebut, namun dia mengakui kalau hanya memasukkan materialnya saja.
“Bukan saya yang mengerjakan proyek pembangunan embun itu. Saya hanya menangani materialnya saja,” ujarnya.
Namun sekalipun Hj. Nurmila Kebo membantah dirinya yang mengerjakan proyek pembangunan embun tersebut, namun Ketua Kelompok Tani Lompobongga, Danial Tinri berkeras menunjuk Hj. Kebo yang mengerjakan dan kelompok taninya yang dipakai.
“Yang mengerjakan proyek embun itu Hj. Kebo, saya cuma nama saja karena kebutulan kelompok taniku yang dipakai dan pada saat pencarian dana saya sama-sama ke bank dan setelah cair saya cuma dikasih sekedar uang rokok saja,” jelas Danial Tinri.
Sekaitan dengan itu, ketika Ramis dikonfirmasi di ruang kerjanya Selasa (11/1/2022), mengatakan bahwa dia tidak percaya kalau proyek itu dikerjakan oleh Hj. Kebo kecuali hanya kelompok tani yang nengerjakannya.
“Saya tidak percaya kalau Kebo yang mengerjakan karena pengerjaan itu dikerjakan oleh Kelompok Tani Lompo Bongga,” ujarnya.
Dan terkait masalah keretakan fisik pekerjaan tersebut, Ramis berjanji akan segera turun ke lokasi melihat langsung. “Terkait keretakan fisik bangunan itu nanti saya turun melihat langsung dalam waktu dekat,” janjinya saat itu.
Namun hingga saat ini belum juga dia berkunjung ke lokasi, menurut Hj. Kebo saat ditanya lewat HP, Jumat (21/1/2022).
Pantas saja hasil pekerjaan bangunan embun itu terlihat nampak meretak terancam ambruk seketika, karena dikerjakan oleh ASN pihak Distan sendiri, sehingga pengawasanyapun jadi lumpuh.
Sekalipun Hj. Kebo membantah dirinya mengerjakan proyek pembangunan embun tersebut, namun selain Ketua Kelompok Tani yang menunjuknya, juga sumber di kubunya menyebutkan bahwa Hj. Kebo penanggung jawab pekerjaan itu.
Sekaitan dengan itu, Ketua Harian LSM GERAK, Nasir Tinggi kepada media ini mengatakan bahwa pihaknya akan meminta kepada aparat penegak hukum agar segera mengusut tuntas proyek pengerjaan embung tersebut yang diduga tidak sesuai bestek.
“Selain daripada itu dia juga meminta kepada Bupati, H. Iksan Iskandar untuk segera mengevaluasi Kepala Bidang PSP bersama jajarannya yang ikut terlibat pada proyek tersebut,” ujar Nasir Tinggi. (Tim)