Indramayu, Demokratis
Dua pemuda Blok Kecemped, Desa Kedokan Bunder, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, harus meregang nyawa usai menenggak minuman keras atau miras yang dioplos.
Kedua pemuda asal Indramayu yakni, AGG (22) dan RKY (26) sudah tidak sadarkan diri setelah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan yang diduga disebabkan karena miras oplosan, pada Kamis (22/8/2024) pekan lalu.
Dijelaskan secara singkat dari orang tua AGG, Robert, bahwa peristiwa yang menimpa anaknya itu bermula ketika AGG diajak oleh WHD sebagai tetangga untuk menenggak miras.
“Saya kurang paham. Tapi yang jelas diajak ke situ (rumah WHD-red), diajak minum oleh WHD, terus pulang mabok. Intinya gitu, ditanya anaknya pun susah. Ada saksi yang tahu persis kejadian ini,” kata Robert kepada Demokratis ditemui di rumahnya, Rabu (28/8/2024).
Dari uraian kerabat korban, Sunardi (24) yang ikut mencicipi miras oplosan tersebut bahwa kejadian itu terdapat empat pemuda yang diundang oleh WHD. Keempat pemuda itu melakukan aktivitas membersihkan pohon bambu untuk dijadikan kandang.
Pada saat melakukan pembersihan bambu, WHD menyuguhkan miras oplosan kepada keempat pemuda yang sedang diberi tugas. Tanpa berfikir panjang, keempat pemuda itu menenggak miras oplosan yang telah tersedia dalam bentuk botol plastik bening yang telah terisi.
Dalam beberapa jam, setelah mengalami reaksi tidak baik pada tubuhnya dan kontraksi di perutnya AGG, RKY serta ALN pamit untuk pulang ke rumah. Lalu menyusul Sunardi beserta ketiga rekannya untuk melanjutkan pekerjaan dan meminum sisa miras oplosan yang tersedia.
Tak kunjung pulih dari sakit yang diderita, AGG pun langsung di bawa kerumah sakit terdekat pada pagi hari. Siang pukul 12.00 WIB, AGG harus menghembuskan nafas terakhirnya. Jasad AGG pun dibawa pulang oleh orang tuanya.
Belum sempat jenazah dikebumikan, RKY dan ALN pun mengalami hal serupa. Keduanya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu untuk diberikan pengobatan. Naas, RKY harus menyusul AGG. Sedangkan ALN dalam kondisi kritis berat.
“Alkohol 96. Alkohol 96 persen. Semuanya 7 orang. Namun kami bertiga hanya minum sedikit sisaan mereka. Kami belakangan setelah AGG, RKY dan ALN,” ujar Sunardi kepada Demokratis. (RT)