Banjar, Demokratis
Musim hujan dengan berbagai masalahnya perlu kita sikapi dengan kewaspadaan dengan datangnya penyakit demam berdarah yang disebabkan dari nyamuk aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah yang bersarang di genangan air.
Sebagaimana yang terjadi RT 01 RW 01 Desa Raharja Kecamatan Purwagarja Kota Banjar sudah banyak yang terjangkit DBD dan ini pelu adanya tindak lanjut dari Dinas Kesehatan dan serius menagani pernasalahan DBD ini.
Sebagau mana yang diutarakan Aep yang sangat prihatin dengan adanya korban di warga RT 01 RW 01 yang terkena DBD namun dinas terkait saat ini belum juga mengambil tindakan penanganan adapun petugas kesehatan dan bidan setempat hanya melihat belum bisa bertindak.
“Dan ini perlu tindakan cepat tangap atas persoalan DBD karena sampai saat ini belum juga ada langkah tepat dalam menangani hal tersebut,” ungkap Aep.
Sementara Yati yang anaknya terkena DBD menyampaikan hal yang sama. “Di kelurahan Purwaharja hanya baru dua orang saja yang terkena langsung ada penyemprotan pogging dan di daerah Cibeureum padahal hanya beberapa orang saja, tapi di sini udah banyak tapi belum juga ada tindakan dan sebaiknya itu dilakukan sesepatnya di daerah kami,” jelasnya.
Menurutnya, karena hujan setiap hari harusnya pongging jangan hanya dilakukan satu kali tapi minimal harus dua kali, karena satu kali hanya untuk membunuh nyamuk yang sudah jadi dalam satu minggu. “Kemudian harus di-pogging lagi untuk membunuh nyamuk yang tadinya masih jentik baru agar tidak menjadi nyamuk lagi supaya tidak terus bertambah korban DBD lagi,” pungkas Yati.
Sementara itu, Mamat yang juga warga RT 01 menyampaikan data yang udah masuk rumah sakit dan positif terkena DBD, yakni:
- Imas (dewasa)
- Salsa (anak-anak)
- Kaka (anak anak)
- Kodir (dewasa)
- Desti (anak-anak)
- Keroh (dewasa)
- Ida Rosmiati (dewasa)
- Aep (dewasa)
“Jumlah warga yang terus terjangkit DBD, kami berharap agar secepatnya dinas terkait melakukan tindakan yang cepat karena ini sudah urusan dengan nyawa,” tutur Mamat, Sabtu (7/3/2020).
Sementara Kepala Desa Raharja Yayat saat dihubungi via WA oleh rekan media menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan. “Karena saya khawatir dengan adanya pogging akan menimbulkan masalah baru yaitu penyakit sesak nafas,” balasnya.
“Apa pun alasannya dengan tidak mengindahkan akan resiko yang lain ke warga, kami berharap dinas terkait segera mengambil tindakan kongkrit,” pungkasnya. (Junjun)