Banjar, Demokratis
Industri pangan dewasa ini harus memiliki kemampuan dan dituntut untuk bersaing di pasaran globalisasi perdagangan bebas, produk yang dihasilkan baik itu pangan, kosmetik ataupun farmasi dan lainya semakain terbuka.
“Guna untuk meningkatkan perekonomian harus mampu meningkatkan produk itu sendiri dengan inovatif, kreatif serta produk yang dihasilkan harus bermutu, dikemas sehingga nilai jualnya akan lebih baik dan mampu bersaing,” ujar Kepala Dinas KUKMP H Edi Herdianto SSos MSi.
Edi menambahkan salah satu program pemerintah adalah bersyaratnya industri di atas untuk menerapkan GMP (good manufacturing practices), ini merupakan salah satu pedoman bagi industri terkait terutama infustri pangan, kosmetik, farmasi, peralatan medis dan lainnya.
“Untuk meningkatkan mutu hasil produk, guna keselamatan dan keamanan yang akan dikonsumsi. Prinsip kelayakan industri tentunya diimbangi dengan lokasi, fasilitas bangunan, mesin, bahan, produk proses, produk akhir, pengemasan, pengangkutan, karyawan harus disertakan pelatihan, di sinilah penerapan GMP sangatlah penting,” bebernya.
Edi berharap kepada 50 peserta yang saat ini mengikuti pelatihan apa yang diperoleh dari pelatihan berupa materi dan pengalaman yang diberikan narasumber harus mampu untuk diimplementasikan.
“Jadilah pengusaha yang handal, ini akan menjadi tolok ukur kedepannya di mana Dinas KUKMP sebagai leading sektor siap untuk membatu dalam hal pemasarannya,” pungkasnya.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan GMP (Good Manufacturing Practices) produk makanan olahan tahun anggaran 2020 dilaksanakan selama dua hari Rabu – Kamis (23-24/92020) diikuti 50 peserta di rumah makan Saung Omah. (Deni)