Banjar, Demokratis
Proses belajar mengajar yang nyaman dan aman harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Apa jadinya jika sekolah tempat untuk kegiatan belajar mengajar yang kondisinya cukupĀ memprihatikan bahkan tidak aman. Demikian juga halnya yang dikeluhkan para guru-guru pengajar di SDN 3 Karyamukti yang beralamat di Dusun Pabuaran RT 05 RW 01, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Lia salah seorang pengajar mengeluhkan dengan keadaan bangun kelas dan perpustakaan yang sudah sangat mengkhawatirkan dengan keadaan dingding yang retak-retak dan lantai bangunan yang amblas membuat peroses belajar mengajar menjadi kurang nyaman.
āApalagi ketika ada kejadian gempa akhir-akhir ini sangat membuat khawatir bagi kami sebagai pengajar,ā ujar Lia guru kelas 6 di sela jam istirahat.
Lia mengatakan, pihaknya sudah pernah mengajukan permasalahan ini tapi belum ada realisasinya sampai sekarang. Padahal bangunan ini merupaan bangunan yang dibangun tahun 2007 sehingga sangat membutuhkan renovasi.
āKarena melihat kondisi sekarang bangunan sekolah tersebut mungkin sudah perlu direnovasi karena melihat dinding banyak yang retak-retak, lantai amblas, kusen kayu sudah pada kropos dan atap yang bolong-bolong dikawatirkan jika musim penghujan menjadi bocor mengakibatkan proses belajar mengajar tidak nyaman,ā keluh salah seorang orangtua murid yang tidak mau disebutkan namanya kepada Demokratis.
Kepala Sekolah SDN 3 Karyamukti Eet Sumiati saat dihibungi melalui seluler, belum bisa dihubungi dan belum bisa memberi jawaban terkait permasalahan tersebut.
Kejadian ambruknya sekolah yang memakan korban yang terjadi di Banten tentunya bisa menjadi bahan pertibangan Penerintah Kota Banjar khususnya Dinas Pendidikan Kota Banjar, sehingga hal demikian tidak terjadi di dunia pendidikan di Kota Banjar yang kita cintai ini. (Jun)