Senin, September 30, 2024

Dipanggil Mendadak ke Istana, Andi Gani Bantah Musra Di-endorse Presiden Jokowi

Jakarta, Demokratis

Tokoh Relawan Jokowi Andi Gani Nena Wea mendadak dipanggil ke Istana Negara, Jakarta. Andi Gani terlihat keluar dari Istana Negara, Senin siang (8/8/2022).

Kedatangan Andi Gani yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi sebelumnya tidak diketahui oleh awak media. Saat keluar dari Istana, dia menjelaskan maksud kedatangannya. Andi Gani menuturkan, undangan dari Presiden Jokowi baru diterimanya kemarin malam.

“Panggilan mendadak jam 22.00 WIB kemarin malam, saya diminta menghadap presiden,” katanya.

Pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi selama hampir dua jam, kata Andi Gani, banyak berdiskusi masalah di dalam negeri dan global.

“Teman-teman tahu apa yang terjadi beberapa hari terakhir. Saya hanya memberikan masukan kepada presiden sebatas seorang teman, teman diskusi dipanggil tentu saya harus memenuhi undangan ini,” ujarnya.

Apakah ada pembicaraan politik?

Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) ini mengaku juga membicarakan hal tersebut dengan Jokowi. Terutama soal Musyawarah Rakyat.

Andi Gani menegaskan, partai politik tidak perlu curiga terkait gelaran Musra yang akan dimulai di Bandung pada 28 Agustus mendatang. Menurutnya, sejumlah elemen masyarakat hadir dalam Musra tak hanya relawan.

“Jadi partai-partai tidak perlu merasa ada sesuatu yang dilakukan di Musra, karena itu merupakan demokrasi biasa dari rakyat. Seluruh elemen masyarakat hadir di situ, ada nelayan, ada buruh, kaum tani, ada keterwakilan perempuan di sana,” tuturnya.

Andi Gani memastikan, Jokowi sama sekali tak meng-endorse Musra. Namun, relawan hanya menyampaikan undangan agar Jokowi hadir di kegiatan tersebut.

“Banyak parpol merasa ini Musra kok seperti di-endorse Pak Presiden. Kami tegaskan ini adalah ide kami, Presiden Jokowi tidak meng-endorse tetapi kami tadi tanyakan kehadiran beliau. Bisa hadir atau tidak,” jelasnya.

Andi Gani menambahkan, sampai dengan saat ini, Jokowi belum memilih siapa pun calon untuk didukung pada Pilpres 2024. Namun, dirinya meyakini Jokowi akan memilih sosok yang punya elektabilitas tinggi.

“Tiga teratas kita tahu ada Pak Ganjar, Prabowo dan Anies. Feeling saya begitu. Kan kita jujurlah tidak mungkin dari peringkat sembilan loncat ke nomor satu, kan nggak mungkin juga,” ucapnya. (Albert S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles