Karawang, Demokratis
Setelah mutasi ratusan pejabat di lingkungan Pemkab Karawang dilaksanakan, belum lama ini, pejabat di Kantor Bapenda Karawang, baik Kabid maupun Kasubsi, tampaknya sulit ditemui untuk mengkonfirmasi perolehan PAD pada akhir tahun ini.
Pejabat yang berkompeten di Bapebda ini adalah Kabid PBB dan BPHTB, H. Endang Chahendra, Sekretaris Sahali, ST maupun beberapa pejabat teras lainnya terkesan merasa alergi terhadap media dan enggan untuk ditemui. Hal ini sangat dirasakan oleh beberapa rekan media yang ingin menemui pejabat-pejabat di kantor tersebut.
Bahkan pejabat yang hendak ditemui diduga bersembunyi di ruangan lainnya untuk menghindari kehadiran wartawan. Sementara jika pegawai ditanyakan jawabannya enteng dan itu-itu saja. “Bapak Echa belum datang. Bapak Sahali belum masuk. Pak Sudrajat lagi keluar.” Jawaban seperti ini bukan lagi berita baru di kantor Bapenda ini.
Bahkan meskipun ada pejabatnya masih ada saja jawaban bapak tidak ada. Padahal orangnya jelas-jelas ada di dalam ruangan. Pertanyaannya, kenapa pejabat cenderung mengelak berhadapan dengan wartawan? Apakah media itu bukan mitra kerja pemerintah? Tugas seorang wartawan adalah untuk sosial kontrol serta menyebarluaskan hasil kinerja pejabat itu sendiri.
Hal seperti inilah terjadi di Kantor Bapenda Karawang. Bila perlu mengumpet di kolong meja agar jangan sampai bertemu dengan media. Pejabat seperti ini perlu dievaluasi oleh Bupati setempat. Tempatkanlah pejabat yang mau bermitra terhadap mass media. Bukan sebaliknya terjadi kecurigaan hadirnya seorang media di hadapan seorang pejabat. (JS)