Peru, Demokratis
Tabir penembakan Diplomat RI di Peru, Zetro Leonardo Purba mulai terbuka, ternyata pelaku adalah pembunuh bayaran. Demikian diungkap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Peru, Carlos Malaver saat rapat bersama parlemen.
Dipastikan juga tak ada barang yang dicuri dari diplomat, yang baru tiba di Peru sekitar lima bulan lalu. Zetro memiliki seorang istri dan tiga anak. Sayangnya, siapa pemberi perintah dan motif penembakan tidak diungkap.
“Mereka menunggunya dan peluru-peluru itu mengenai kepalanya; mereka ingin membunuhnya,” kata Malaver, seperti dilansir Associated Press, Rabu (3/9/2025).
Kepolisian setempat telah merilis dua rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seseorang yang mengenakan helm, yang diduga pelaku, melepas tembakan sebanyak dua kali ke arah Zetro, yang langsung tumbang ke tanah.
Rekaman kamera pengawas itu kemudian menunjukkan si terduga pelaku menembak Zetro untuk ketiga kalinya dan langsung melarikan diri dari lokasi dengan sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang lainnya.
Peristiwa terjadi pada Senin (1/9/2025) malam, waktu setempat, ketika Zetro baru tiba di kediamannya di Kota Lima, usai bersepeda dengan istrinya. Usai ditembak, dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.
Kementerian Luar Negeri Peru telah menegaskan bahwa pembunuhan itu akan diselidiki secara menyeluruh dan semua bantuan serta perlindungan yang diperlukan akan diberikan kepada Duta Besar dan staf KBRI.
Menlu Peru Elmer Schialer mengatakan kepada wartawan bahwa masalah utama Peru adalah ketidakamanan dan mengakui bahwa pembunuhan staf KBRI itu merupakan sebuah alarm untuk pemerintah. (Albert S)