Ketika hujan begitu deras, kita diperkenankan untuk membaca doa agar berhenti.
Oleh karena itu, selain membaca doa agar berhenti, kita juga diperkenankan untuk membaca doa agar hujan turun di tempat lain, misalnya di tempat-tempat di mana pephononan tumbuh. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Doa agar Hujan Berhenti untuk Mencegah Bencana
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hujan merupakan salah satu bentuk rahmat Allah SWT. Akan tetapi ada kondisi di mana hujan turun begitu deras dan dalam waktu yang begitu lama. Hal itu kadang berpotensi mendatangkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Ketika hujan turun begitu deras dan dalam waktu yang lama, kita diperkenankan membaca doa agar hujan berhenti untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana. Adapun bacaan doa agar berhenti adalah sebagai berikut,
ِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami’ul ‘alim.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Penulis Adalah Guru Besar Fakultas Syari’ah UIN IB Padang, Ketua Wantim MUI Sumbar, Anggota Wantim MUI Pusat, A’wan PB NU