Tapsel, Demokratis
Memenuhi ketersediaan infrastruktur yang yang dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat, PT Agincourt Resources (PTAR), membangun berbagai macam sarana transportasi di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh petani dengan lahan pertaniannya, PTAR membangun jembatan gantung di Dusun Sikuakua. Jembatan penghubung antar desa ini dibangun di atas sungai Garoga dengan panjang 101 meter dan lebar 2 meter.
Rambin berbiaya Rp860.300.000 ini dapat diakses dengan berjalan kaki dan juga sepeda motor. Sebelum jembatan dibangun, petani harus memutar sejauh 1 KM untuk sampai di areal persawahannya.
Di Dusun IV Aek Sirara, PTAR membangun jembatan beton berukuran 10 meter x 2 meter. Pembangunan jembatan berbiaya Rp141 juta ini bertujuan agar masyarakat tidak terkendala melaksanakan aktifitas, terutama anak-anak yang setiap hari pergi dan pulang sekolah.
Untuk mempermudah petani mengangkut hasil pertanian dan perkebunannya, PTAR juga membangun jalan usaha tani di Dusun III sepanjang 350 meter. Jalan rabat beton yang dibangun di tengah-tengah hamparan lahan persawahan petani ini berbiaya Rp123.350.000.
“PTAR tetap konsisten memberikan dukungan dalam peningkatan roda perekonomian masyarakat,” ujar Triadi Siregar, Senior Officcer Infrastruktur PTAR, Selasa (20/6/2023).
Menurut Triadi, pembangunan sarana transportasi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk tanggungjawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar lingkar tambang. Sebagai akses yang mempermudah warga untuk melakukan kegiatan sehari-hari, Triadi berharap, infrastruktur tersebut bisa dirawat dan dipelihara sebaik mungkin.
Terpisah, Mara Aden Napitupulu (52), salah seorang warga Desa Sumuran mengaku, adanya sarana transportasi yang dibangun PTAR telah mengefesienkan akses warga dalam beraktivitas menuju sawah dan kebun masing-masing ataupun sebaliknya.
“Keberadaan jembatan gantung telah memangkas jarak tempuh petani ke sawah dan kebunnya masing-masing. Selama ini petani harus memutar hingga 1 KM agar tiba di lahannya,” sebut Aden, yang didampingi Kepala Desa Sumuran, Sarman.
Selain itu, sambung Aden, dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunannya, petani tidak lagi harus melakukan pengorbanan ekonomi yang sangat besar. Sebelum sarana transportasi tersebut dibangun, petani harus mengeluarkan biaya angkut hasil pertanian dan perkebunan yang cukup mahal.
Senada, Sapon (35), warga Sumuran lainnya mengaku jika pembangunan sarana transportasi yang dilakukan PTAR, telah membantu peningkatan perekonomian masyarakat Desa Sumuran. Warga sudah tidak kesulitan lagi mengangkut hasil pertanian dan perkebunannya.
“Roda perekonomian masyarakat semakin lancar dan meningkat. Anak-anak yang pergi dan pulang sekolah juga sudah semakin nyaman. Terima kasih kepada PTAR yang telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada masyarakat Sumuran,” kata Sapon. (MH)