Jakarta, Demokratis
Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman menyesalkan PT Liga Indonesia Baru yang mengabaikan rekomendasi polisi untuk merubah jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya.
“Terkait tragedi Kanjuruhan kami sangat menyesalkan tindakan penyelenggara Liga Indonesia yakni PT Liga Indonesia Baru yang mengabaikan rekomendasi kepolisian soal perubahan jadwal pertandingan,” kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/10/2022).
Politisi Partai Gerindra menilai situasi yang dihadapi pihak Polisi sangat rumit karena sudah mengingatkan adanya potensi gangguan keamanan dalam pertandingan teresebut.
“Potensi kerusuhan dengan merekomendasikan perubahan jadwal, disisi lain Polri tidak bisa memaksakan perubahan jadwal kepada pihak liga,” jelasnya.
Selain itu, saat terjadi kericuhan kepolisian juga harus melindungi pemain Arema dan Persebaya dari tindakan anarkis Aremania.
“Saat kericuhan terjadi juga rumit, di satu sisi aparat harus melindungi para pemain Arema dan Persebaya yang bisa jadi nyawanya terancam, di sisi lain tidaklah mudah untuk mengendalikan massa yang berjumlah amat banyak,” tegasnya.
Diketahui Kepala Resort Malang AKBP Firli Hidayat meminta untuk merubah jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dalam surat B 2156/IX/PAM 3.3/2022 tertanggal 18 September 2022 meminta agar panitia pelaksana Arema FC untuk merubah jadwal pertandingan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan alasan keamanan. Dalam surat tersebut Kepolisian meminta agar jadwal pertandingan Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 dimajukan pukul 15.30 WIB yang sebelumnya dijadwalkan oleh pihak PT Liga Indonesia Bsru pukul 20.00 WIB.
Permintaan itu dijawab oleh pihak PT Liga Indonesia Baru melalui surat yang ditandatangani oleh Direktur Utama Akhmad Hadian Lukita dengan nomor 497/LIB-KOM/IX/2022, 19 September 2022.
Dalam surat tersebut berbunyi pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yakni pukul 20.00 WIB.
Sebanyak 129 orang dinyatakan meninggal usai laga Arema vs Persebaya ricuh di akhir pertandingan. Penonton yang menyerbu ke dalam lapangan, dibalas dengan tembakan gas air mata oleh pihak keamanan.
Akibatnya banyak penonton yang terjepit tak bisa ke luar stadion dan kesulitan bernafas akibat gas air mata. (EKB)