Aceh Tenggara, Demokratis
Masyarakat Desa Mbatumbulan Asli, Kecamatan Babusalam, Kabupaten Aceh Tenggara, terhitung bilangan warga yang mempuyai anak Balita, sudah sekitar lebih satu tahun sudah mengalami kecemasan dan was-was dengan adanya dua lubang raksasa bekas korekan pekerjaan proyek Pasimas pada awal tahun 2019 kemaren. Demokratis mengetahui jika proyek Pasimas pada tahun 2019 dikerjakan dan dilaksanakan langsung oleh RN pemilik tanah lobang raksasa.
Letak lobang raksasa dan proyek Pasimas TA 2019 Desa Mbatumbulan asli proyek Pasimas 2019 lokasi tepat dibangun bekas jalan desa, di belakang SDN Mbatumbulan Asli (Agara).
Dua lubang raksasa yang meresakan bagi warga setempat tak kunjung ditimbun-timbun oleh pemiliknya.
Lubang di tanah milik RN menimbulkan keresahan dan ketakutan warga di sekitar lokasi yang bertempat paling berdekatan rumah dengan lobang raksasa, yang kini jadi misteri berunjung tanda tanya, maksud tujuan kenapa longa tak kunjung ditimbun kembali.
Yang paling menjadi korban keresahan dan kegelisahan dengan dua lobang raksasa itu terutama ibu-ibu rumah tangga yang mempuyai anak Balita berumur jagung tak mengerti bahaya jika kecebur ke dalam lubang raksasa bekas korekan proyek Pasimas pada tahun 2019 kemaren, antara ke dua lubang yang disebutkan, untuk satu lubang paling berbahaya berdekatan dengan proyek Pasimas raksasa itu, kedalaman mencapai 20, 30 hingga 50 cm. Tepat di samping proyek Pasimas yang dikerjakan pada awal 2019 kemaren.
Amatan tim Demokratis terjadiya dua lubang raksasa itu, pada satu titik lubang raksasa yang paling berbahaya, tepat di samping proyek Pasimas, dikarenakan perlunya pengeringan pada pekerjaan pengecoran proyek Pasimas tahun 2019 kemaren, letak proyek Pasimas itu bekas persawahan dan juga bekas jalan desa yang sudah dihibahkan oleh pemiliknya, namun jalan desa yang sudah dihibahkan itu ditutup kembali oleh mantan pemilik, dengan alasan yang belum jelas. Berkembang informasi ditutupnya jalan masyarakat Desa Mbatumbulan Asli yang menghubungkan desa dengan sekolah di Mbarung (Agara).
Letak dua lubang raksasa itu, tepat di belakang SDN Desa Mbatumbulan Asli, Kecamatan Babusalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Provisi Aceh.
Tim Demokratis pada peliputan lubang, berdasarkan informasi yang diterima di lokasi tertanggal 24-03-2020 terlihat ibu-ibu rumah tangga yang sedang mengawal anak Balita mereka yang sedang lagi asik bermain di samping lobang raksasa itu, diperhatikan raut wajah gelisah ibu-ibu, sangat jelas terlihat, dan terdengar perkataan ibu-ibu rumah tangga itu, dengan bahasa daerah mereka yang dimengerti Demokratis. “Kenapakin tak ditimbun-timbun lobang itu, sudah sekian lama ya janji akan ditimbun, tak juga kunjung jadi. Apa pemiliknya nunggu korban dulu baru ditimbun,” ujar salah satu ibu rumah tangga sebut saja inisial KW.
Lanjut ibu rumah tangga yang lain sembari berkata ke Demokratis di lokasi, sebut saja MT, “Sekarang saya dengar nggak jadi ditimbun lobang ini, oleh pemiliknya, tetapi di pagar saja, aneh sekali pemiliknya ini, terkesan sangat keliru pikiran dia,” ujar MT sontak disahut oleh salah satu kepala keluarga MS wajah beringas dengan raut wajah menunjukan seakan MS tahu persis perkataan yang keluar dari mulut sang pemilik tanah, kata sandiwara dimainkan sudah muak dengan polah tingkah sang pemilik tanah, berlapis topeng.
Demokratis mencermati, MS lewat gerak-gerik wajah dari salah satu kepala keluarga itu. MS sempat juga melontarkan kata, “Pemiliknya tak menimbun juga tak apa, asalkan lobang raksasa yang satu ini dipagar, asal tak membahayakan anak-anak Balita yang tak tau apa-apa, tak ditimbun tak juga dipagar pemiliknya. Hal ini harus kita sampaikan ke kepala desa, bagaimana baiknya, agar lobang raksasa ini tak berlarut bahaya untuk anak-anak kita yang bertinggal di lokasi lobang ini,” MS tutup kata.
Demokratis pada hari yang sama di lokasi, lobang-lobang Desa Mbatumbulan Asli, tepat di belakang SDN Mbatumbulan Asli, menjelang sore, sang pemilik tanah yang berlobang-lobang raksasa yang dia ciptakan inisial RN mucul dan berjalan menghampiri lobang-lobang raksasa milik dia itu. Demokratis konfirmasi singkat dengan RN dimintai tindakan positif, solusi yang terbaik untuk warga sekitar, yang resah anak-anak Balita mereka kecebur ke lobang raksasa ciptaan RN.
“Lobang ini bukan pengorekannya dari anggaran proyek kemaren. Kalau ditimbun cepat dari mana dananya, tapi ini kan sudah kita upayakan penimbunan pelan-pelan memang butuh waktu,” ujar RN.
“Agar lebih cepat besok akan kami pagar saja,” RN dengan nada memastikan lobang raksasa milik dia tak akan lagi menimbulkan bahaya terutama untuk anak Balita.
Tim Demokratis, lanjutan, masih memantau dan melihat perkembangan terkait solusi terbaik untuk lobang raksasa ciptaan RN dan Kepala Desa Mbatumbulan Asli JM belum dapat dikonfirmasi. (Tim)