Bogor, Demokratis
Sejumlah kalangan mempertanyakan kualitas aspal hotmix jalan Gunung Sindur-Cibadung yang baru dibangun tapi sudah berlubang dan rusak parah, bahkan digenangi air di sejumlah titik.
Peningkatan Jalan Gunung Sindur-Cibadung dikerjakan oleh pelaksana PT Tiga Persada Nusantara menggunakan APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2020 senilai Rp 1.144.898.000 dan diawasi oleh konsultan pengawas PT Ardiana Dwi Yasa Consultant.
Harapan masyarakat pengguna jalan Gunung Sindur-Cibadung yang sejak lama mendambakan jalan yang mulus dan bertahan lama kini sirna sudah. Padahal dengan adanya jalan yang lebih baik diharapkan dapat memperlancar akses transportasi sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala Desa Pabuaran Mad Aidin SE saat ditemui Demokratis di kediamannya, Kamis (25/2/2020), mengaku dirinya dan masyarakat merasa kecewa dengan hasil pembangunan jalan Gunung Sindur-Cibadung yang baru seumur jagung sudah rusak di sana-sini.
“Kami sangat kecewa, pembangunan jalan homix baru dua bulan sudah terkelupas dan berlubang di sana-sini, ada kisaran 10 titik yang parah,” ucapnya.
Demikian juga diungkapkan oleh salah seorang warga Cibadung yang setiap hari melintasi jalan tersebut. Ia menganggap aspal hotmix jalan tersebut tidak berkualitas karena baru saja selesai dibangun sudah rusak parah.
“Heran, ya, pekerjaan pemborongnya sangat buruk. Belum setahun sudah harus diperbaiki lagi. Harusnya pemborongnya kena sanksi dan harus segera memperbaikinya,” ungkapnya.
Menurutnya, akibat aspal hotmix tersebut kembali rusak warga juga yang akan menerina dampaknya. “Warga yang melintas di jalan ini jadi sulit ya. Padahal kita sudah bayar biaya ini dengan pajak masyarakat yang dikumpulkan,” keluh warga yang tidak mau namanya ditulis. (Rahmat)