Jakarta, Demokratis
Direktur Utama PT Rajawali Global Investama (RGI) Recky Langie mengatakan momentum pergantian menteri kesehatan (Menkes) baru dapat menjadi angin segar untuk dapat memberikan kontribusi lebih dalam mendukung kinerja pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19.
“Hadirnya kekuatan duet Menkes Budi dan Wamenkes Dante diharapkan bisa membawa harapan baru untuk mengatasi masalah kesehatan secara lebih terarah dan sistematis, terutama manajemen penanganan dan pengendalian pandemik Covid-19, dengan menerapkan berbagai inovasi kesehatan,” ujar Recky Langie dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (26/12/2012).
Dikatakan RGI sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang mendedikasikan kiprahnya di bidang inovasi kesehatan telah berhasil melakukan terobosan inovatif bekerja sama Kementerian Kesehatan dan periset Universitas Padjajaran (Unpad) dalam pengembangan rancang bangun pembuatan laboratorium bergerak BSL (Bio Safety Level) 2 untuk pemeriksaan Covid-19 yang digunakan Kemkes.
Kementerian Kesehatan telah menempatkan Laboratorium Bergerak BSL (Bio Safety Level)-2 ke 10 provinsi di Indonesia guna menyediakan fasilitas surveilance 3T (Test, Trace and Treatment/Isolation) sebagai upaya penanggulangan pandemik ke seluruh penjuru negeri.
Mobil Lab tersebut akan mengatasi keterbatasan fasilitas laboratorium BSL2 di daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan test swab PCR yang menjadi standar diagnosa Covid-19.
Dengan fasilitas ini, kapasitas tes di daerah akan meningkat sekaligus menjadi fasilitas untuk pelacakan kontak erat (trace), setelah dilakukan pelacakan, mereka yang terpapar positif virus, jika tidak bergejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan secara online melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI) yang terintegrasi dengan system lab di mobil lab surveilance ini.
Konsep pengendalian pandemik ini adalah upaya nyata memutus mata rantai transmisi virus di masyarakat, dengan memfasilitasi isolasi mandiri yang didampingi secara virtual sehingga hal ini juga menjadi solusi bagi keterbatasan rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini.
Ketua Tim Inovasi Unpad Keri Lestari mengatakan mobil lab ini telah memenuhi semua Standar BSL-2 yang ditetapkan WHO dan Kemkes, mulai dari fasilitas biosafety cabinet Level II A2 yang mencegah virus menginfeksi penguji, ruang laboratorium bertekanan negatif, pemasangan HEPA filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan dan telah disertifikasi oleh World Bio Haz Tec, dan memiliki surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Kementrian Perhubungan untuk jaminan keamanan dan kelayakan rancangan kendaraan.
Untuk penguatan konsep pengendalian pandemik, mobil ini juga dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang terintegrasi dengan pusat data Kemkes secara online berbasis aplikasi web based.
Menurut Keri, laboratorium bergerak ini tidak sebatas untuk pendeteksian Covid-19, tetapi alat-alat di dalamnya dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi lain seperti TBC dan jika saat vaksinasi masal diberlakukan.
“Mobil ini juga multifungsi sebagai mobil untuk membawa vaksin untuk mendukung program vaksinasi di seluruh pelosok negeri,” ujar Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia tersebut.
Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad, Diana Sari menyebutkan dalam masa pandemi ini, riset Unpad diarahkan utk membantu memecahkan masalah yang diakibatkan oleh pandemi, baik itu dari segi kesehatan, dan non kesehatan.
“Jadi pengembangan mobil lab BSL2 ini dilakukan tim riset Unpad untuk menyediakan fasilitas lab pemeriksaan Swab PCR mendeteksi Covid-19, yang bisa menjangkau daerah-daerah yang jauh dari lab pemeriksaan Swab PCR,” ujarnya. (Red/Dem)