Indramayu, Demokratis
Setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun 2022, kini saatnya peserta didik atau murid baru mulai mengikuti pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS).
PLS kali ini, SMAN 1 Lohbener atau Salo mulai mentransformasikan dunia jurnalistik dan edukasi hukum pidana UU ITE bagi murid baru yang sedang mengikuti jalannya kegiatan.
Materi untuk edukasi kepada murid baru tersebut merupakan upaya dari pihak sekolah agar para murid dapat memahami teknologi dengan arus informasi yang begitu pesat yang harus diperhatikan secara serius.
Sebab, kemajuan teknologi saat ini berdampak salah satunya terhadap perkembangan teknologi akses komunikasi. Sebagaimana yang diketahui, saat ini akses komunikasi semakin maju dengan pesat.
“Kemajuan teknologi komunikasi tersebut memberikan kemudahan bagi manusia untuk bersosialisasi antar satu sama lain. Kemudahan itu pun ditawarkan melalui munculnya banyak media sosial yang dapat digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan usia untuk saling berinteraksi,” jelas Taofik selaku Kepala Sekolah kepada Demokratis, Kamis (21/7/2022)
Lebih dari itu, tambah Taofik, peserta didik atau murid banyak yang mengakses media sosial hanya untuk sekedar mencari hiburan. Menghadapi gejala banjirnya informasi melalui media sosial tersebut, yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap sikap perilaku berbahasa murid yang tidak diharapkan.
“Sehingga pihak sekolah berupaya untuk memberikan dan mengenalkan dunia jurnalistik dan edukasi hukum pidana UU ITE bagi murid yang hampir memiliki media sosial,” imbuh Taofik bersama Hadi Purnawan sebagai Wakasek.
Kemudian, Afif Rahman SH pemateri dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) yang juga berprofesi sebagai salah satu advokat di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini menyampaikan, bahwa sebagai orang tua dan pendidik setidaknya bisa memantau unggahan media sosial yang bersifat tidak mendidik, bahkan berefek negatif yang mempengaruhi karakter generasi muda.
“Intoleransi, perundungan, dan pelecehan seksual adalah 3 dosa besar di dunia pendidikan yang selalu ada dan mudah ditemukan di media sosial. Sehingga, kita sebagai orang tua atau peserta didik harus menghiasi media sosial dengan konten-konten yang positif,” ungkap Afif Rahman usai memberikan materi di aula.
Acara di Salo itu pun diakhiri dengan pentas seni tradisional yang dilakukan oleh sejumlah murid dan guru. Bahkan, Taofik selaku Kepsek di sekolah tersebut pun ikut ambil bagian dengan memainkan gamelan untuk menyambut dan memberikan hiburan kepada seluruh murid. (RT)