Jumat, September 20, 2024

Empat Nilai Universal Ajaran Islam

Kehidupan sistem sosial modern saat ini memerlukan dasar untuk pengimpletasikannya agar tujuan dan maksudnya dapat tercapai dengan maksimal di lapangan. Ajaran Islam meletakkan prinsip yang mengawal hal itu dengan empat nilai prinsip yang universal.

Ajaran mengandung empat nilai dasar universal dalam Islam tersebut berfungsi sebagai pelaksanaan mengejawantahkan dalam tata kelola nilai yang saling berkaitan. Tanpa hal itu manajerial tata kelola tidak maksimal dapat dilaksanakan.

Dengan kata lain dapat dikatakan konsep pelaksanan tanpa unsur tersebut di lapangan akan berantakan cerai berai. Maka unsur konsep demikian yaitu manajerial tata laksana begitu penting adanya. Tanpa hal itu pekerjaan sulit untuk sampai kepada level maksimal.

Nilal itu (1) nilai umum (universal) dan (2) rasa solidaritas (3) nilai ekonomi (4) nilai nasionalis.

Pandangan ini seperti ini terdapat dalam tulisan berjudul Political Framework Contribution and Solidarity (Kerangka Nilai Politik Kerja dan Persaudaran). Hal ini disampaikan oleh Salim Mohamad Solihin dalam artikel diterbitakan oleh Objective Studies New Delhi India. Pada artikel yang berjudul Reformation Thought Mohammad Natsir dalam buku Mohammad Natsir Biografi pada halaman 167 dikatakan bahwa ada empat nilai universal yang saling berkaitan dalam pelaksanaan kerangka pandangan Islam.

Penulisnya dalam artikel berpendapat empat nilai amat dasar dalam pamdangan menjadi hidup muslim menjadi pedoman dasar. Baik dalam kondisi normal atau kondisi yang tidak normal. Ia mejadi indikasi jalan kehidupan yang sesuai dengan ajaran hidup muslim.

Nilai pertama menurut Salim Mohamad Salihin yakni nilai universal berkaitan dengan relasi hubungan antar manusia. Baik dalam satu agama maupun yang berbeda agama. Yaitu bagaimana kerja sama (working together) diberlangsungkan

Di situ terdapat toleransi dan saling menghormati. Moderasi sikap mencerminkan persahatan antar sesama. Saling tenggang rasa. Menjauhkan rasa benar sendiri saja.

Adapun aspek kedua nasionalis mencerminkan persatuan dalam berbagai identitas. Kata kuncinya di situ adakah tidak ada atau tidak penghalang dalam bangsa yang berbeda.

Aspek yang ketiga, nilai ekonomi berkaitan dengan soal kehidupan soial. Bagaimana pendapat, bagiamana investasi. Lalu bagaimna pekerjaan. Masyarakat dan kehidupan yang sejahtera. Kemakmuran dalam sistem sosial.

Aspek keempat solidaritsas sosial berkaitan empat aspek kemanusiaan yang saling tolong menolong. Sakit sama sakit dan senang sama senang. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Berkelindan dalam arti bersatunya persaudaraan serta jauh dan lebih komplit lagi masyarakat menjadi aman dan berkesejahteraan.

Maka muncullah masyarakat ideal yang dicita-citakan bersama. Makanya tiada lain harapannya, selain hidup berdampingan yang berkemakmuran dan damai.

Kita menemukan dalam empat prinsip ajaran Islam untuk memaksimalkan sistem sosial modern masyarakat. Agaknya ini penting. Kalau tidak maka kemakmuran bersama yang dicita-citakan sulit dicapai.

Karenanya kita menganjurkan untuk menjalankan prisnsip tesebut. Kehidupan dalam sistem sosial modern dapat dicapai. Yang sering kita katakan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negeri yang aman, sejatera dan damai di bawah perlindungan Allah Subhanahu wata’ala. Semoga terjelma!

Jakarta, 2 Maret 2023

*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles