Subang, Demokratis
Keberhasilan penyelenggaraan Festival Galuh Pakuan Cup Seri IX dinilai bukan sekadar capaian kultural, melainkan penanda penting bersatunya kekuatan masyarakat adat Galuh Pakuan dalam membangun kembali peradaban Sunda.
Filosofi adat yang dibangun LAK Galuh Pakuan berlandaskan tahta Raja untuk Rakyatnya. Tujuan itu ditopang dengan empat misi. Ngamulyakeun nu hina (memuliakan yang hina), nguatkeun nu lemah (menguatkan yang lemah), minterkeun nu bodo (mendidik yang bodoh), jeung ngabeungharkeun nu miskin (dan memperkaya yang miskin). Maka akan tercipta masyarakat yang berjiwa kuat, raga yang tangguh dan rasa yang asih.
“Keyakinan masyarakat adat Galuh Pakuan tumbuh karena memiliki raja yang bijak. Kepemimpinan inilah yang membuat masyarakat adat menjadi semakin kokoh dan kuat,” katanya.
Penegasan itu disampaikan Dewi Kandiaty Paramesti Tine Yowargana, selaku Galunggang Utama Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan yang akrab di sapa Ting Ting, dalam penyampaian resminya pada rangkaian penutupan festival tersebut, (24/12/2025).
Menurut Tine, Festival Galuh Pakuan Cup Seri IX telah membuktikan bahwa persatuan masyarakat adat Galuh Pakuan bukan sekadar wacana simbolik, melainkan kekuatan riil yang tumbuh dari bawah dan bergerak bersama. Ia menyebut, keterlibatan ribuan penari, sanggar, komunitas budaya, serta masyarakat lintas daerah menjadi cerminan kuatnya solidaritas adat yang terus berkembang.

“Keberhasilan Festival Galuh Pakuan Cup Seri IX adalah pembuktian bersatunya masyarakat adat Galuh Pakuan. Persatuan ini memberikan kekuatan besar bagi pembangunan peradaban Sunda,” ujar Ting Ting.
Raja Galuh Pakuan dan Konsistensi Menjaga Misi Sunda
Dalam penyampaiannya, Ting Ting juga menegaskan peran sentral Raja LAK Galuh Pakuan, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sangga Buana, sebagai figur pemersatu sekaligus penjaga nilai-nilai adat Sunda. Ia menilai, kepemimpinan raja yang berlandaskan kebijaksanaan adat telah menjadi fondasi kokoh bagi tumbuhnya kepercayaan masyarakat adat Galuh Pakuan.
Tine menambahkan, konsistensi Raja Galuh Pakuan dalam menjaga dan merawat budaya Sunda tidak berhenti pada Festival Seri IX. Justru, keberhasilan tersebut menjadi pijakan untuk langkah yang lebih besar pada penyelenggaraan Festival Galuh Pakuan Cup Seri X mendatang.
Target 10.000 Penari Jaipongan, Simbol Kekuatan Adat
Salah satu rencana besar yang disampaikan adalah target menghadirkan 10.000 penari Jaipongan yang akan menari bersama dalam Festival Galuh Pakuan Cup Seri X. Menurut Ting Ting, angka tersebut bukan sekadar ambisi kuantitatif, melainkan simbol kekuatan budaya dan persatuan masyarakat adat Galuh Pakuan di tingkat nasional.
“Ini adalah pembuktian nyata bahwa adat Sunda masih hidup, tumbuh, dan dijaga oleh masyarakatnya sendiri,” ujarnya.
Ia menilai, semakin bertambahnya partisipasi masyarakat dari waktu ke waktu menjadi indikator kuat bahwa Galuh Pakuan bukan hanya entitas adat, melainkan ruang kebersamaan yang terus mendapatkan legitimasi sosial.
Tine menegaskan, seluruh pencapaian dan rencana besar tersebut akan ditempatkan sebagai skala prioritas utama Galuh Pakuan. Fokus utamanya adalah memperkuat persatuan masyarakat adat, menjaga kesinambungan nilai budaya, serta memastikan adat Sunda tetap relevan di tengah dinamika zaman.
“Semakin hari masyarakat adat Galuh Pakuan semakin bertambah dan bersatu. Ini adalah bukti besarnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat terhadap Galuh Pakuan,” kata Ting Ting.
Festival Galuh Pakuan Cup, lanjutnya, bukan hanya ruang kompetisi seni, tetapi juga wahana konsolidasi identitas, solidaritas, dan martabat masyarakat adat Sunda.
Konsolidasi dan Pemberdayaan
Selain sukses di Festival Galuh Pakuan, Raja juga telah melakukan pembinaan kekuatan fisik dalam bentuk olahraga beladiri Muaythai. Ratusan atlet telah dibina dan dibentuk menjadi pribadi yang tangguh secara fisik dan mental. Para atlet juga diasah hingga menjadi petarung handal dan mampu bersaing di level internasional. Terbukti di bawah DonTing Athlete Management telah mencetak atlet-atlet berprestasi.
“Selama bertahun-tahun, Raja Galuh Pakuan menempa para atlet Muaythai dengan tekun selama menjabat Ketua Umum Pengprov Muaythai Jabar. Kini, beliau mendapat kepercayaan menjadi Ketua Harian Pengurus Besar Muaythai Indonesia oleh Ketua Umum PBMI LaNyalla M Mattalitti. Itu sebuah tugas yang sangat besar untuk memajukan Cabang olahraga beladiri Muaythai di Indonesia,” ucapnya. (Abdulah)
