Semarang, Demokratis
Pemprov Jateng kirim puluhan tenaga kesehatan untuk membantu penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus. Sebagian tenaga kesehatan yang dikirim ke Kabupaten Kudus itu berasal dari dokter di RSUD Moewardi, Kota Surakarta, dan sebagian lagi dibantu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jateng.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjelaskan, total ada 96 dokter dan perawat yang diperbantukan. Dengan rincian lima dokter spesialis paru, lima dokter spesialis penyakit dalam, 38 dokter umum, dan 48 perawat.
”Untuk perawat, ini butuhnya agak banyak 198, sebanyak 48 sudah kami penuhi dari Pemprov, kemudian yang masih proses 150. Ini ada dari PPNI, Poltekkes, dan Stikes yang sedang menyiapkan kurang lebih 150,” kata Ganjar pada Jumat (4/6) malam.
Pemprov Jateng saat ini juga sedang menyiapkan tenaga kesehatan lain yang bakal diperbantukan di Kabupaten Kudus. Seperti analis kesehatan, ahli gizi, hingga apoteker.
”Saat ini masih dalam proses assessment untuk bisa segera diperbantukan,” kata Gubernur Ganjar.
Menurut Ganjar, kondisi penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus saat ini mulai diatur dengan baik. Pemkab juga telah mengirimkan sejumlah kebutuhan, yang beberapa di antaranya juga telah dipenuhi Pemprov Jateng.
”Ya sekarang kami memantau Kudus sambil sekaligus mendampingi, karena memantau saja tidak cukup,” tutur Ganjar.
Selain itu, alat-alat kesehatan juga sebagian telah dipenuhi Pemprov Jateng. Seperti ventilator dan oksigen, sedangkan alkes seperti High Flow Nasal Cannula (HFNC) dan hepa filter, menurut Ganjar, pihaknya telah mengusulkan agar dibantu pemerintah pusat.
”Dan untuk obat-obatan, alhamdulillah semua yang dibutuhkan sudah kami kirim. Lalu untuk APD juga sama, semua kebutuhannya kami kirim. Jadi, sampai dengan kebutuhan yang sifatnya dukungan teknis kami coba bantu,” ucap Ganjar.
Ganjar menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro, dan pihak terkait lainnya yang telah membantu dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus. (Red/Dem)