Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gardu Papak Parimono di Jombang

Sebuah bangunan dengan bentuk menyerupai kubus disebut Gardu Papak yang ada di Dusun Parimono, Desa Plandi, Kabupaten Jombang. Tempat itu menyimpan sejarah tentang keberadaan Stasiun Kereta Api dan pohon asem misterius.

Gardu Papak adalah bangunan lama yang diperkirakan ada sejak zaman penjajahan dulu. Susi (50) warga setempat mengatakan, sejak masa kecilnya bangunan tersebut sudah ada. Bahkan, orangtuanya yang tinggal berdekatan dengan bangunan tersebut sejak kecil juga sudah ada.

“Kalau pastinya tahun berapa atau bagaimana saya kurang tahu. Tapi selama saya dan orang tua saya bahkan masih adanya kakek nenek saya sudah ada Gerdu Papak ini,” tuturnya, Sabtu (20/2/2021).

Menurutnya, melalui cerita yang diterima, Gardu Papak ada sejak jaman penjajahan. Memang dibangun untuk pos sebuah stasiun kereta api yang berada di sebelah selatan letak Gerdu tersebut.

“Kalau cerita-ceritanya itu jadi pos atau tempat penjagaan. Karena sebelah selatannya dulu itu stasiun kereta api. Kalau sekarang balas (jalur kereta api) gak kelihatan, kalau dulu masih ada bekasnya. Makam didepan itu juga dulu agak maju sekarang agak ke belakang.”jelasnya.

Tentang nama atau penyebutan ‘Gardu Papak’ dikatakan Susi karena memang bentuknya papak. Menurut bahasa Jawa menggambarkan bentuk yang persegi lurus seperti bentuk kubus.

“Kalau namanya kan memang bentuknya itu papak orang Jawa nyebutnya kan begitu, gak ada bangunan yang lain diatasnya ya cuma papak itu.”katanya.

Menurut Susi terdapat pohon misterius di Gardu Papak tersebut.  Yaitu pohon asem yang tidak diketahui kaitannya apa dengan keberadan Gerdu Papak yang sempat bagian atap ambrol karena dilakukan penebangan pohon tersebut.

“Ada cerita dulu pas saya masih kecil, gak tahu kaitannya apa dengan Gardu Papak. Dulu itu ada orang pintar bilang pohon asem di sebelah utara dari gardu kalau ditebang pasti pengaruh ke bangunan gardu,” ungkapnya.

“Dan ternyata benar, setelah pohon itu ditebang, memang berpengaruh ke gerdu. Jadi pernah atapnya sempat ambrol waktu itu. Dan sampai sekarang kenapanya itu saya gak tahu,“ tambahnya.

Keberadaan Gardu Papak nampaknya membuat beberapa pihak tertarik untuk mempelajari sejarah dan asal usulnya. Dikatakan Susi, beberapa waktu lalu sekelompok pihak ingin terlihat mempelajari bangunan tersebut.

“Beberapa waktu lalu ada orang-orang yang gak tahu saya darimana, kayaknya sedang penelitian tentang Gardu Papak. Sempat menggali juga kok kayaknya, lihat batanya atau gimana saya juga kurang tahu,” pungkasnya. (*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles