Muarasabak, Demokratis
Rencana gedung sekolah menjadi pilihan tempat isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19 di tingkat kecamatan berdasarkan hasil dari rapat Gugus Tugas Covid-19 atas Surat Edaran Bupati Tanjabtimur tentang pemberlakuan PPKM Level 3 akan ada 11 gedung sekolah di 11 kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, salah satunya gedung SMPN 2 di Kecamatan Rantau Rasau.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Tanjabtimur Firman Ayusda SPdl yang didampingi anggota Musabakoh, Ermaida Siringo-ringo, dan Hasniba, saat dikonfirmasi media ini di sela-sela pemantauan Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kamis (26/8/2021) lalu, mengatakan belum mengetahui rencana tersebut.
“Itu baru rencana persiapan, karena tempat isolasi itu perlu tempat, prasarana yang memadai. Kami akan berkoordinasi dulu dengan Satgas dan Dinas Pendidikan, bagaimana aktivitas belajar mengajar tidak terganggu, walaupun sekarang aktivitas belajar melalui luring, namun tidak lama lagi akan melakukan ujian UNBK,” ujarnya. “Secepatnya kami akan turun ke lapangan untuk memastikan,” sambung Firman Ayusda, Ketua Komisi III yang membidangi pendidikan.
Seperti dilansir RJC, Junaedi Rahmad Kadis Pendidikan Kabupaten Tanjabtim mengatakan, untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran Covid-19 dibutuhkan gedung sekolah untuk isolasi terpusat.
“Kita mendukung Satgas Covid-19 dalam upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19 meskipun sebetulnya, meski sekolah tidak ada tatap muka tetapi guru tetap masuk dan siswa kadang masuk untuk menyerahkan tugas (belajar luring),” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas isolasi terpusat di kecamatan sehingga disiapkanlah gedung sekolah yang memang memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang keperluan sehari-hari isolasi warga.
“Kita siapkan gedung sekolah tersebut untuk tempat isolasi terpusat maka kita pilih sekolah yang memiliki fasilitas kamar mandi atau WC, air bersih mushola yang memadai, dan ada jaringan internet. Semua gedung yang kita siapkan tentu akan ditinjau dari Satgas untuk kesiapannya,” katanya.
“Prinsipnya kalau dibutuhkan siap digunakan dan kita berkoordinasi dengan Satgas Covid kabupaten, kecamatan dan desa,” pungkasnya.
Adapun daftar gedung sekolah yang akan dipakai untuk tempat isolasi terpusat kecamatan yakni:
- SMPN 1 Muara Sabak Timur
- SMPN 2 Rantau Rasau
- SMPN 10 Nipah Panjang
- SMPN 6 Sadu
- SMPN 22 Berbak
- SMPN 21 Muara Sabak Barat
- SMPN 7 Kuala Jambi
- SMPN 14 Mendahara
- SMPN 19 Mendahara Ulu
- SDN 114 Geragai
- SMPN 4 Dendang
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Tanjabtim Ernawati menyampaikan, penganggaran operasional isolasi terpusat ini berada di Dinas Kesehatan. Mulai dari penyiapan APD, bed (tempat tidur), obat dan vitamin serta asupan/makan.
“Sedangkan perawat kita akan pakai nakes yang ada di Polindes, Pustu, sedangkan dokternya terpusat, jika penyakitnya berat maka kita bawa ke Rumah Sakit untuk ditangani dokter,” ungkapnya.
“Semua kebutuhan sudah kita siapkan anggarannya di Dinas Kesehatan, meskipun masih menunggu anggaran refocusing tahap ketiga,” tambahnya.
“Jadi kita menunjuk pihak ketiga dengan pembayaran tempo baik itu sarpras maupun makan dan minum seperti yang sudah kita jalankan selama ini,” jelas Ernawati.
Saat disinggung banyak warga yang demam, hilang daya perasa dan penciuman, Ernawati menyalahkan karena tidak ada laporan yang masuk ke Dinkes yang akhirnya tidak bisa melakukan tracing dan tracking.
Nasib Anak Sekolah
Nasib pembelajaran peserta didik di 11 sekolah yang dipakai isolasi pasien Covid-19 belum jelas. Warga masyarakat banyak yang mengeluhkan dan khawatir nasib anak-anaknya.
Joko Purnomo Kabid SMP mengatakan, skenario pembelajaran menerapkan daring. Jadi pembelajaran tetap dilaksanakan.
“Gedung sekolah ini kan jadi alternatif terakhir jika gedung puskesmas, rumah sakit penuh. Maka kita bekerjasama dengan Satgas Covid-19. Mudah-mudahan tidak sampai memakai gedung sekolah,” katanya. (Ramzi)