Bekasi, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Waste4Change PT. Wasteforchange Alam Indonesia (WAI) mengadakan kunjungan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang berlokasi di Bantargebang Kota Bekasi, Selasa (28/12/2021). Kunjungan tersebut mengikutsertakan sebanyak 25 orang Generasi Muda PUPR dimaksudkan untuk mengedukasi dan memperluas partisipasi terkait komitmen Kementerian PUPR yang Bijak Kelola Sampah.
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Konstruksi Dewi Chomistriana dalam sambutannya mengatakan, Kementerian PUPR selalu berkomitmen memberikan infrastruktur terbaik untuk pengelolaan sampah secara bertanggung jawab melalui penerapan kebijakan dan program PUPR Bijak Kelola Sampah yang didukung oleh PT Wasteforchange Alam Indonesia (PT WAI) sejak Oktober 2019.
“Melalui program ini, Kementerian PUPR telah menerapkan pengelolaan sampah bertanggung jawab di kawasan kantor pusat, sehingga 100% sampah telah dikelola dengan bijak tanpa ada yang diteruskan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Program ini juga berhasil menyediakan fasilitas Bank Sampah sejak November 2020 untuk para pegawai PUPR yang ingin mengelola dan menabung sampahnya secara mandiri,” kata Dewi Chomistriana.
Menurut Dewi Chomistriana, ikutnya Generasi Muda PUPR merupakan salah satu stakeholder yang nantinya diharapkan dapat mewujudkan PUPR Bijak Kelola Sampah, juga merupakan pioner penggerak di lingkungan unit kerjanya. “Dengan dukungan penuh dari unit organisasi masing-masing melalui kehadiran perwakilan penyelenggara kegiatan komunikasi publik, diharapkan tidak ada keraguan dalam perluasan partisipasi PUPR Bijak Kelola Sampah,” tutur Dewi Chomistriana.
Sebanyak 25 Generasi Muda PUPR melakukan kunjungan ke TPST Bantargebang mendapatkan paparan dari Kepala Staf TPST Bantargebang Roy Sihombing sekaligus melihat proses pengelolaan sampah yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta.
Kepala Staf TPST Bantargebang Roy Sihombing mengatakan, TPST Bantargebang beroperasi sejak tahun 1989, dengan luas lahan 104,7 Ha yang terdiri dari landfill (6 zona) 81,40 Ha dan sarana dan prasarana 23,30 Ha.
TPST Bantargebang menerima 7.702,06 ton sampah dari Jakarta per hari. Sampah dari permukiman mencapai 6.571 ton/hari (85,3 persen), pasar 5.931 ton (7,7 persen), kawasan mandiri 260,48 ton (3,4 persen), dan badan air serta Kepulauan Seribu 279,15 ton (3,6 persen). Jumlah sampah yang berhasil diolah tak sebanding dengan sampah yang diterima per hari.
Selanjutnya 25 Generasi Muda PUPR diberikan kesempatan untuk meninjau Rumah Pemulihan Material (RPM) Waste4Change Vida di Kecamatan Mustikajaya Kota Bekasi. Para Generasi Muda PUPR mendapat penjelasan tentang bagaimana proses pengolahan sampah yang diubah menjadi pupuk kompos untuk tanaman atau untuk pakan ternak. Metode yang digunakan memakai open windrow composting atau pembuatan kompos di tempat terbuka dengan sistem aerasi alamiah.
Waste4Change PT. WAI adalah perusahaan pengelolaan sampah yang berdiri sejak 2014 di Bekasi, Jawa Barat. Waste4Change menyediakan solusi pengelolaan sampah dari hulu ke hilir yang terdiri dari 4 (empat) lini, yakni, consultan riset, studi terkait persampahan, edukasi, dan pendampingan.
Kholifah Rahmasari dari Generasi Muda Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR, dengan mengikuti kegiatan ini bisa menambah pengetahuan tentang proses pengolahan sampah di TPST Bantargebang.
“Oleh karena itu, kita perlu memilah sampah mulai dari rumah, baik sampah organik, anonrganik, dan residu mengingat sampah yang berakhir di TPST maupun TPA tak semuanya dikelola lebih lanjut,” tandas Kholifah Rahmasari. (Reimon)