Papua, Demokratis
Landasan Tuan Purom Okiman Wenda mempertahankan ideologi TPN OPM sebagai organisasi tunggal dalam pembebasan Papua merdeka adalah cita-cita luhur leluhur bangsa Papua Barat untuk sekaligus menjawab adanya dinamika politik antara dua tokoh pemimpin TPN OPM General Goliat Tabuni dengan Komando Rakyat General Purom Okiman Wenda.
“Perbedaan organisasi politik Goliat Tabuni yang mendirikan Organisasi Masyarakat Papua Barat (OMPB) telah mengkhianati cita-cita luhur organisasi (TPN OPM),” kata General Purom Okiman Wenda kepada Demokratis di Papua, baru-baru ini.
Selama ini General Purom terus melakukan perjuangan bersama anggota TPN OPM lainnya dalam merebut kemerdekaan namun Goliat Tabuni secara sepihak mendirikan organisasi lain.
“Kami akan terus melanjutkan perjuangan Rum Korem dan Yakop Rai sebagai pendiri TPN OPM serta mempertahankan bendera Bintang Kejora dan atribut lain sebagai bagian dari lambang kemerdekaan Papua Barat,” tegas General Purom.
General Purom sebagai komando rakyat juga akan mengambil alih tampuk kepemimpinan TPN OPM dari tangan general Goliat Tabuni sebagai bagian dari medan pertempuran dan menjadi panglima TPN OPM yang baru pada tanggal 1 Desember 2023 disertai pengibaran bendera Bintang Kejora di seluruh tanah Papua.
“Apapun resikonya yang akan terjadi saya siap menghadapi semua itu, termasuk mengambil alih panglima TPN OPM dari tangan Goliat Tabuni,” lanjutnya.
Sementara kaitan dengan banyak organisasi yang bergerak di tanah Papua, General Purom mengatakan hanya ada satu komando rakyat yaitu TPN OPM, di luar dari pada itu adalah organisasi ilegal.
Sementara menjawab pertanyaan wartawan terkait ULMWP yang gagal di MSG, menurutnya, bahwa kriteria West Papua bukan negara sehingga tidak diterima sebagai full members di MSG.
“ULMWP kalah politik di dalam kandang sendiri karena tidak memahami regulasi sistem dan mekanisme di MSG,” jelasnya.
Komandan Revolusi Tuan Wimmily M. Tabuni mengatakan bahwa General Purom berkomitmen terus memperjuangkan kemerdekaan organisasi yang dipimpinnya yaitu TPN OPM beserta atribut lain yang menjadi bagian dari perjuangan itu, serta organisasi ULMWP juga tidak pernah mengakomodir pihak pihak didalam West Papua yang sedang berjuang seperti TPN OPM.
“Maka jalan satu-satunya perjuangan yang diakui saat ini adalah TPN OPM, di luar dari ini semua adalah organisasi yang ilegal. Maka tanggal 1 Desember kita akan memiliki pemimpin TPN OPM yang baru serta semua kegiatan TPN OPM di bawah tanggung jawab pemimpin yang baru,” tukasnya. (Jose Pereira)
