Jakarta, Demokratis
Fraksi Partai Golkar DPR RI memberi kesempatan pada kepolisian untuk menegakkan aturan dan mencari pelaku ujaran kebencian yang memanfaatkan media sosial.
“Kita ini negara hukum, semua ada aturannya. Jika dilihat dari sisi konten isi yang disampaikan oleh pelaku sudah memenuhi unsur ujaran kebencian dan menghasut.”
Demikian dikatakan Adies Kadir Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Kepolisian Parlemen di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Semestinya, ujarnya, tidak boleh muncul lagi ujaran kebencian, apalagi mengandung SARA hingga sampai viral.
Dikatakan, posisi sikap Fraksi Partai Golkar meminta polisi usut tuntas dan tindak tegas pelakunya karena telah menimbulkan keresahan di tengah masarakat.
“Saya minta hal seperti itu jangan terulang. Kita sebagai bangsa yang hidup dalam pluralisne mesti menjaga kebersamaan dengan bersama-sama dengan tidak saling mengganggu,” jelasnya.
Di dalam menjaga kebersamaan, kebhinekaan dan menjaga persatuan justru adalah jadi tugas bersama kita utamanya dalam merawat kebhinekaan dan kebersanaaan itu tadi. “Maka, di sinilah semua warga negara punya hak sama dalam menjaga negara pluralis yang berkebhiekaan. Jangan sampai kita malah yang pecah belahnya,” imbuhnya.
Sejak kemarin polisi sudah berkerja mencari pelaku ujaran kebencian dengan melibatkan Interpol.
Joseph Paul Zang diduga melakukan ujaran kebencian peribadatan puasa dengan cara lewat menggunakan platform media sosial. Paul tidak hanya menista Nabi Muhammad SAW tapi juga mengaku nabi ke-26. (Erwin Kurai Bogori)
