Google baru saja menguji sistem terbaru mereka Android Automotive, versi lanjutan dari Android Auto yang terintegrasi ke dalam mobil. Sistem tersebut juga diklaim dapat menemukan mobil yang telah dicuri.
Dikutip dari T3, Android Automotive pertama kali diuji coba pada mobil Volvo XC40 dan cukup mengesankan dengan seberapa baik sistem ini terintegrasi pada bagian mobil lainnya. Tidak seperti Android Auto, yang merupakan aplikasi berjalan di sistem infotainment mobil, Android Automotive adalah keseluruhan sistem operasinya.
Keunggulan lainnya, pengemudi tidak memerlukan ponsel cerdas yang terpasang atau bahkan ada di dalam mobil. Profil pengguna akan secara otomatis disimpan di dalam sistem.
Saat ini, kendaraan merupakan sasaran empuk bagi pencuri dan tentu saja data pribadi pengemudi juga turut hilang, produsen mobil tahu itu adalah masalah besar dan itulah mengapa beberapa vendor mobil sekarang melengkapi produk mereka dengan sistem pelacakan dan immobilizing. Menariknya, Google juga mulai mengerjakan fitur baru yang akan berguna jika mobil Anda dicuri.
File APK dari Google Find My Device saat ini berfungsi dapat menghapus data pengemudi dari kendaraan yang dicuri meskipun berada dalam jarak jauh. Fitur tersebut bisa dikendalikan lewat ponsel Android. Ini tidak hanya akan menghentikan pencuri untuk mengetahui informasi pribadi, tetapi juga bisa mengunci profil, dan kemudian hanya mengizinkan koneksi selama pengemudi menggunakan kata sandi saat log in.
Selain itu, Google juga ingin menyematkan fitur penguncian profil meskipun mobil sedang offline, dengan akses terbatas saat mesin dihidupkan. Di masa depan, bahkan dapat melihat posisi GPS mobil yang ditambahkan ke aplikasi Find My Device, memungkinkan penegak hukum untuk melacaknya, dengan opsi untuk mematikan sistem mobil sepenuhnya. Namun, belum diketahui kapan Google akan meluncurkan sistem ini, sebab perusahaan baru saja mulai menguji fitur tersebut. (Rio/Dem)