Kabupaten Bogor, Demokratis
Grand Opening GPS (Gunung Putri Square) dengan harapan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Gunung Putri digelar Jumat (27/1/2023). Grand opening ini langsung dihadiri oleh Direktur Projek GPS Agus Suroso dan owner GPS Joshua Agung Y.
Saat diwawancarai oleh awak media Agus Suroso menjelaskan secara detil tentang GPS ini. Menurutnya, Apartment Gunung Putri Square (GPS) merupakan salah satu produk pengembang terpercaya PT PP Properti Tbk, anak perusahaan BUMN PT PP (Persero) Tbk.
“Apartment GPS berdiri di atas lahan seluas 2,1 hektar dimana 60 persennya adalah kawasan hijau yang membuat kawasan menjadi segar, yang nyaman untuk hunian,” tambah Agus Suroso.
Dijeaskan juga bahwa kawasan GPS terdiri dari dua tower, yaitu tower Pinus sebanyak 981 unit, dan Tower Palem sebanyak 917 unit, serta 29 ruko.
“Kami mewakili management menyambut hangat kehadiran Great Place as Santorini (GPS Garden) sebagai ikon baru Kabupaten Bogor, khususnya di Kawasan Apartment GPS. Semoga kehadiran GPS Garden mampu memberikan dampak positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri,” pungkas Agung Suroso.
Di tempat yang sama, Joshua Agung Y berharap dengan adanya grand opening ini semoga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. “Setelah grand opening ini kita berharap semakin rame dan dapat memberikan dampak positif, kita buka market baru, kita buka lapangan pekerjaan, dan kita buka destinasi wisata kuliner yang baru di wilayah Gunung Putri Cicadas ini,” jelas Joshua.
“Sangat bagus karena waktu setelah show opening ke grand opening pun peningkatan tamu sudah semakin banyak, ya karena memang kan di sini satu-satunya, saya pikir satu-satunya terbesar di Gunung Putri untuk wilayah Bogor pun konsep bangunan seperti ini paling besar restoran terbesar berlokasi di Mercedes Benz No. 257 Gunung Putri Kabupaten Bogor,” lanjut Joshua menambahkan.
Menurutnya, alasan untuk hadir di wilayah Bogor antara karena pihak tiga pilar dengan UMKM, dengan adanya UMKM artinya apartemen ini tentu menarik minat para investor dan juga meningkatkan ekonomi kerakyatan itu dalam hal ini bertambah juga, artinya tingkat komunitas masyarakat tentunya akan mendorong juga dalam hal ini.
“Kehadiran GPS garden di sini pun di wilayah Gunung Putri Square saya rasa bisa menambah tamu masuk dan adapun UMKM yang ada di dalam GPS pun juga saya rasa bisa ikut terdorong ada tamu yang istilahnya main ke sini ataupun dari luar kota atau ada wisata kuliner seperti ini. Saya harap juga bisa meningkatkan okupansi untuk penginapan segala macam untuk wisata lah istilahnya untuk masyarakat sekitar. Saya berharap memang ini menjadi positif karena kita menyerap pekerjaan pun dari lingkungan sekitar juga banyak seperti itu. Harapan kita berada di sini ke depannya ya kita semakin ramai semakin menambah dampak yang positif bagi lingkungan mungkin setelah saya berdiri tegak mungkin nanti bisa bermunculan juga kuliner yang lain jadi bisa meramaikan wilayah Gunung Putri,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, selama ini mungkin dianggap prospeknya kurang tapi dirinya yakin karena di sini marketnya masih banyak dan luas. Selain itu, juga akan bisa menarik investor-investor untuk berinvestasi di wilayah ini karena minuman yang ditawarkan pun harganya juga standar.
“Bukan hanya murah dengan rasa yang lain gitu kan bisa dibilang kita masih di bawah lah ada juga yang mahal ada juga yang murah dan saya konsepnya lebih ke restoran. Jadi, saya memang buka bisnis ini karena saya melihat ke depannya kalau rame, ini kan ada sekitar 1.900 kamar ya kalau misalnya dua tower ini ketika beroperasi pun itu adalah salah satu market utama yang ada di resto ini buka dari jam 10 sampai jam 11 malam,” pungkasnya. (Reny)