Jakarta, Demokratis
Juru bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli, menyoroti ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam acara pertemuan gubernur dan mantan gubernur Jakarta di Balai Kota pada Selasa (31/12/2024). Ia menyebut alasan Jokowi absen karena kegiatan di Solo hanyalah dalih belaka.
Menurut Guntur, ada tiga alasan utama di balik ketidakhadiran Jokowi. Pertama, Jokowi diduga enggan bertemu dengan Anies Baswedan karena polemik dugaan kriminalisasi terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Guntur menyebutkan adanya potensi keterlibatan Jokowi dalam persoalan hukum Anies yang rencananya akan dibahas oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Jokowi takut bertemu Anies karena sedang ramai soal dugaan kriminalisasi melalui perkara hukum. Video soal ini kabarnya akan dirilis Hasto Kristiyanto,” ujar Guntur, Jumat (3/1/2025).
Guntur juga menyebut Jokowi menghindari pertemuan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menilai Jokowi terkesan membiarkan kriminalisasi terhadap Ahok dalam kasus penodaan agama pada 2016, yang berujung pada penahanan Ahok dan mempengaruhi perjalanan karier politiknya.
“Kesan pembiaran terhadap kasus yang menjerat Ahok pada 2016 menjadi salah satu alasan mengapa Jokowi mungkin tidak nyaman bertemu dengan Ahok,” sambung Guntur.
Alasan kedua, lanjut Guntur, adalah malu karena namanya masuk dalam daftar finalis tokoh terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Ia menyebut bahwa penilaian OCCRP ini membawa dampak negatif terhadap citra Indonesia di mata dunia.
“Pengumuman OCCRP mempermalukan nama Indonesia di dunia internasional, dan ini akibat ulah Jokowi,” tegas Guntur.
Ketiga, Guntur menyinggung kekalahan jagoan Jokowi, pasangan Ridwan Kamil-Suswono, dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Menurutnya, Jokowi sebelumnya telah berjanji kepada pendukungnya bahwa pasangan tersebut akan menang dalam satu putaran, seperti halnya kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2024.
“Tiga alasan ini membuat Jokowi menghindar dengan alasan ada acara di Solo,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyampaikan alasan resminya tidak hadir dalam acara tersebut. Ia menyebut tengah menghadiri kegiatan di Solo dan sudah meminta izin kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta.
“Diundang (pertemuan mantan gubernur), saya sudah menyampaikan permintaan maaf tidak bisa datang karena ada acara kecil-kecilan di Solo,” ujar Jokowi di Surakarta, Kamis (2/1/2025).
Jokowi juga membantah spekulasi bahwa ketidakhadirannya disebabkan oleh keberadaan Anies Baswedan dan Ahok dalam pertemuan tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki hubungan baik dengan semua pihak, termasuk dengan Anies dan Ahok. (EKB)