Jeneponto, Demokratis
Hadiri upacara pelepasan KKN INTI. Bupati Iksan Iskandar berharap kerja-kerja kemajuan dimulai dari kampus.
“Tidak akan terjadi perubahan tanpa kerja-kerja perubahan,” demikian penggalan kalimat yang tersaji dalam berbagai macam teori perubahan.
Sebagai minoritas kreatif (creative minority) kehadiran mahasiswa dalam sebuah komunitas masyarakat selalu memiliki posisi penting.
Aktivitas yang banyak bersentuhan dengan berbagai macam teori pun memungkinkannya dapat melakukan kerja-kerja perubahan.
Karenanya peran ganda melekat erat dalam proses perjalanan kesehariannya. Selain berbagai aktivitas keilmuan di dunia kampus, mahasiswa memiliki peran aksional lain yakni mengabdi di ruang-ruang masyarakat.
Hari ini, Senin (4/7/2022) untuk pertama kali sejak beralih nama Institut Turatea Indonesia (INTI) melepas ratusan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Diketahui dari laporan Ketua Panitia KKN Sahabuddin Tompo menjelaskan program KKN yang merupakan fase wajib bagi mahasiswa, khususnya yang menempuh Strata Satu (S1) kali ini diikuti sebanyak 190 orang mahasiswa baik yang jurusan kependidikan maupun non kependidikan.
“Sebanyak 190 peserta nantinya akan dilepas ke 19 desa/kelurahan di empat kecamatan yakni Tamalatea, Binamu, Tarowang dan Kelara,” jelasnya.
Program yang menyasar 19 desa dan kelurahan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman mengabdi bagi mahasiswa melalui keterlibatan secara langsung di masyarakat ini rencananya akan berlangsung selama dua bulan ke depan.
Bupati H. Iksan Iskandar memimpin langsung upacara pelepasan ratusan mahasiswa di halaman kampus Institut Turatea Indonesia (INTI) Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu.
Turut hadir Ketua Yayasan Anwar Rivai, Rektor INTI Dr. Maksud Hakim, Kepala Bappenda Dr. Sarifuddin Lagu, Plt. Kepala Dinas Kominfo Mustaufiq beserta 19 orang kepala desa dan kelurahan.
Dalam amanatnya Bupati Iksan Iskandar menjelaskan bahwa masa menjadi mahasiswa adalah fase yang sangat berharga untuk menimba ilmu dan menebar manfaat sebanyak-banyaknya.
“Masa mahasiswa adalah fase yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas diri baik secara konseptual maupun secara praksis,” imbuhnya.
Selain itu, menurutnya momentum KKN bagi mahasiswa bertujuan untuk melatih diri dalam meningkatkan empati, merumuskan ide, konsep dan gagasan guna menemukan solusi cerdas dengan dosis tepat sesuai gejala permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Ia juga melanjutkan jika permasalahan besar dalam sebuah komunitas masyarakat hanya mampu diselesaikan oleh mereka yang berjiwa besar.
“Selamatki anak-anakku sekalian, gunakan kesempatan KKN ini untuk melatih diri agar mampu bersikap kritis, cerdas dan bijak dalam melihat gejala permasalahan yang ada di masyarakat dengan menghadirkan tawaran solusi karena sejatinya kerja-kerja perubahan lahir dari pribadi unggul seperti mahasiswa,” imbuhnya. (Hamza Sila)