Sukabumi, Demokratis
HaloPuan menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat untuk mengadakan penyuluhan melawan bahaya kekerdilan atau stunting pada anak sejak dalam masa kandungan kepada ratusan ibu-ibu di Kota Sukabumi, Jumat (1/7/2022).
Kegiatan penyuluhan mengusung tema “Mempercepat Penurunan Stunting” yang digelar di Gedung Jhony ini diikuti oleh ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usai subur sampai kader pos yandu bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat secara luas terkait pencegahan masalah gizi kronis pada anak atau stunting.
Ketua DPP PDIP Bidang Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning mengatakan, pihaknya yakin lewat pembekalan atau edukasi sejak dini kepada ibu-ibu menjadi tindakan preventif mencegah stunting pada anak, karena kalau tidak ditangani dengan benar masalah stunting akan menjadi bencana sosial.
“Edukasi diberikan mulai dari memberi pemahaman mengenai asupan saat ibu mengandung hingga kelahiran, saat anak lahir sampai usia dua tahun,” ungkapnya sembari mengatakan partai politik ikut bertanggung jawab dan berkontribusi pada menurunnya angka stunting anak usia bawah dua tahun,
Menurut Ribka, penurunan angka stunting telah digalakkan oleh Presiden Joko Widodo agar tidak jadi beban negara ke depannya.
“Dikarenakan stunting di Indonesia masih 32 persen, kita akan turunkan menjadi 14 persen minimal tahun 2024 nanti bisa mencapai 20 persen di seluruh kabupaten/kota melalui peningkatkan kesadaran publik dan melakukan perubahan perilaku masyarakat dengan pencegahan masalah gizi kronis pada anak atau stunting,” ucap Ribka.
“Keseriusan pencegahan stunting harus diikuti oleh seluruh kekuatan untuk membantu seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pos Pelayanan Keluarga Berencana (Posyandu) hingga pihak swasta,” tambahnya.
Lebih jauh Ribka mempaparkan, DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan juga mendukung permasalahan penurunan stunting. Oleh karena itu, sampai saat ini pihaknya terus melakukan edukasi peyuluhan melawan stunting ke daerah-daerah kabupaten maupun kota di Indonesia.
“Kemarin kita juga mengelar penyuluhan melawan bahaya kekerdilan masalah stunting yang dilaksanakan DPP PDI Perjuangan di Jakarta dengan mengumpulkan peserta sebanyak 1000 ibu-ibu yang sedang hamil,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin mengatakan, dalam acara ini BKKBN Provinsi Jabar mitra kerja dengan DPR-RI untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah Kota Sukabumi terkait hal penyuluhan melawan stunting.
Menurutnya, tema “Mempercepat Penurunan Stunting” dipakai sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar stunting di Indonesia harus dapat diturunkan paling tinggi 14 persen di tahun 2024 nanti.
“Angka stunting secara nasional masih 24,4 persen. Kita harus turunkan dalam kurun waktu dua tahun ke depan 10 persen lagi untuk mengejar target angka stunting 14 persen,” ungkapnya.
Dikatakan juga bahwa untuk sementara ini wilayah Jawa Barat angka stunting di angka kisaran 25 persen sehingga untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan langkah yang tepat dan cepat.
“Harus dilakukan di kegiatan hari ini sebagaimana upaya kita untuk terus-terusan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di wilayah Jawa Barat temasuk Kota/Kabupaten Sukabumi,” tambahnya.
Sementara terkait stunting di Sukabumi, Wahidin mengatakan masih di angka kisaran 19,1 persen dan hal tersebut lebih baik dari rata-rata nasional.
“Kami juga sudah membentuk tim pendamping di setiap ke-RW- an, terdiri dari para bidan, kader PKK, kader KB dijadikan satu tim, siapa medampingi warga yang mau menikah serta kepada para ibu-ibu hamil dan para ibu yang punya bayi di bawah dua tahun,” pungkasnya. (Iwan)