Oleh Masud HMN
Ada yang perlu diketahui bagian penting dalam tubuh kita kalau bagian itu baik, maka baiklah diri kita. Kalau bagian itu buruk maka buruklah seluruh tubuh. Bagian itu amatlah penting.
Apa bagian itu? Yaitu bernama hati yang merupakan bagian kecil saja dari tubuh kita. Ia terletak dalam dada kita maka jagalah dada sebab di dalamnya ada hati. Sangat vital dan esensial fungsinya.
Persoalannya bagaimana hati itu terkawal dengan baik. Apa indikasi hati sudah terjaga dengan baik. Hingga dapat mengatakan sudah mengawal dengan benar sehingga berfungsi sebagaimana mestinya.
Jawabanya paling tidak ada dua indikator. Merupakan tanda hati telah berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu:
Pertama, tergambar dari ucapan atau kata. Hati tergambar oleh medianya yaitu kata atau ucapan. Hati tergambar dari ucapan kata-kata seseorang.
Ucapan adalah cermin hati. Apa kata yang keluar dari mulut seseorang. Itu merupakan gambaran sikap seseorang.
Ya, hati berdekatan berkorelasi dengan kata dan ucapan. Kalau dimisalkan antara hati dan kata ibarat perkongsian yang satu dengan yang lain seperti mata uang. Hati yang menentukan di satu sisi dan kata yang menjelaskan di sisi yang lain.
Tidak boleh terjadi lain di mulut lain di hati.
Jika berbeda kata dan perbuatan tidak baik pecah kongsi istilahnya. Antara hati dan perbuatan atau kata berlainan. Maka kita harus menjaga supaya keduanya tetap bersatu.
Kedua, indiator perbuatan. Hal kenyataan dalam hati terwujud dalam perbuatan. Hati dan perilaku perbuatan.
Singkat ucapan hati adalah independen utama. Sementara ucapan dan perbuatan adalah tergantung variabel. Dengan demikian memelihara hati hendaklah diiringi menjaga ucapan dan perbuatan.
Sebab variabel dua terakhir ini akan linier dengan pada tergantung variabel atau hati. Maksudnya semakin baik variabel ucapan dan juga semakin baik perbuatan makin baik pula hati seseorang. Sebaliknya makin buruk ucapan dan perbuatan orang, makin jelek juga hatinya.
Dalam ajaran agama disebutkan isi hati itu adalah nawaitu seseorang. Hati yang ikhlas berarti niat atau nawaitu yang ikhlas. Perbuatan yang salih baik bermakna juga hati seseorang salih (baik).
Keberadaan seseorang itu ditentukan oleh hatinya. Dalam hati ada nawaitu ada niat. Ucapan dan perbuatan itu berangkat dari hati atau nawaitu.
Hati adalah sasaran setan dan iblis. Kata adalah palingan setan dan mata palingan iblis. Maksudnya hati, kata, perbuatan mesti sejalan. Pepatah mengatakan demikian.
Akhirnya kesimpulan kita hendaklah kita jaga hati. Metodenya sama kata dan sama perbuatan. Jagalah satunya hati, ucapan dan perbuatan. Jangan sampai pecah kongsi dalam artian antara hati dan ucapan serta perbuatan. Bersatu padu. Semoga!
Jakarta, 23 Juli 2024.
*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta