Oleh Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH
Sebagian ulama ahli hikmah telah ditanya,
“Apabila seorang hamba bertobat, apakah dia tahu bahwa tobatnya itu diterima atau ditolak?”
Dia menjawab,
“Saya tidak bisa menghukumnya.
Hanya saja tobat yang diterima itu ada tandanya.
Adapun tandanya ada enam, yaitu:
- Menganggap dirinya tidak terpelihara dari maksiat.
- Menganggap bahwa luapan kegembiraan dapat menjauhkan diri dari Allah.
- Suka mendekati orang-orang yang berbuat baik dan menjauhi orang-orang yang berbuat jahat.
- Memandang dunia yang sedikit seolah-olah banyak dan memandang amal akhirat yang banyak seolah-olah sedikit.
- Memandang dirinya sibuk dengan sesuatu yang telah dijamin Allah dan suka mengatur sesuatu yang telah Allah jamin.
- Selalu memelihara lisannya, selalu berpikir, susah dan prihatin karena merasa dirinya banyak dosa.”
(Nashaaihul ‘Ibad Sh:48)
Semoga kita selalu mendapat pertolongan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin.
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Syari’ah UIN IB Padang, Ketua Wantim MUI Sumbar, Anggota Wantim MUI Pusat, Penasehat ICMI Sumbar, A’wan PB NU