Oleh Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH
Adapun (tiga) yang merusakkan adalah:
- Bakhil yang bersangatan
Tidak mau memberikan apa yang menjadi hak Allah dan haq makhluk.
Dalam riwayat lain bakhil yang diperturutkan.
Adapun apabila sifat bakhil itu ada dalam diri seseorang akan tetapi tidak diperturutkan, maka tidaklah yang demikian ini merusakkan karena sifat bakhil adalah sifat yang lazim ada pada manusia.
- Hawa nafsu yang selalu diikuti.
- Herannya manusia terhadap diri sendiri (‘ujub).
Artinya seseorang memandang dirinya dengan pandangan kesempurnaan dirinya disertai lalai terhadap ni’mat Allah Ta’ala dan merasa aman dari hilangnya ni’mat itu.
Bersambung …
(Nashaaihul ‘Ibad Sh:10)
Semoga kita selalu mendapat pertolongan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin.
Penulis Guru Besar UIN IB Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/Penasehat ICMI Sumbar/A’wan PB NU