Selasa, Juli 29, 2025

Hikmah Pagi

Oleh Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH

Pengertian Wara’ menurut Ibrahim bin Adham adalah sebagai berikut:

“Meninggalkan semua hal yang diragukan kedudukan hukumnya, apakah termasuk halal atau haram (syubhat).”

Syubhat artinya samar,

adapun sesuatu yang tidak bermanfaat disebut Fudhul (berlebih-lebihan).

Perintah wara’ adalah sabda Nabi dari Abu Hurairah sebagai berikut :

“Jadilah orang yang wara’, tentu engkau termasuk orang yang paling baik dalam beribadah di antara orang yang suka beribadah.”

Definisi Qana’ah adalah sebagai berikut:

“Tidak suka mencari-cari sesuatu yang tidak ada pada dirinya, tapi ia memanfaatkan yang ada padanya.”

(Nashaaihul ‘Ibad Sh:39)

Semoga kita selalu mendapat pertolongan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin.

Penulis Guru Besar UIN IB Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/Penasehat ICMI Sumbar/A’wan PB NU

Related Articles

Latest Articles