Tapteng, Demokratis
Pekerjaan pembangunan rabat beton tahun anggaran 2024 yang ada di Desa Paiheme I Dusun II Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), kondisinya saat ini sudah rusak dan hancur berantakan saat wartawan Demokratis dan LSM Lippan Sumut investigasi ke proyek dimaksud, Jumat (27/12/2024) lalu.
Warga sekitar, B Nainggolan (45) menerangkan bahwa pembangunan jalan rabat beton yang dikerjakan di desa itu, bersumber dari dana APBN atau Dana Desa (DD). Namun di lokasi juga tidak ditemukan papan prasasti merupakan unsur pekerjaan, sehingga tidak diketahui berapa anggarannya yang digunakan untuk pembangunan rabat beton tersebut.
“Pembangunan rabat beton itu diduga siluman dikarenakan tanpa papan proyek atau prasasti setelah siap pembangunan, pembuatannya terlihat dikerjakan asal jadi pada waktu itu. Karena pada waktu dikerjakan terlihat terburu-buru, makanya langsung cepat rusak. Sehingga jalan ini jarang dilintasi oleh kenderaan roda dua dan tiga,” katanya.
”Di saat pekerjaannya waktu itu sirtu diaduk dengan semen. Sehingga kualitasnya cepat rusak, hancur dan berantakan,” lanjut Nainggolan.
Sementara itu, Ketua LSM Lippan Sibolga – Tapteng Mangudut Hutagalung ketika dikonfirmasi mengenai pekerjaan pembangunan jalan rabat beton tersebut meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pekerjaan rabat beton yang dikerjakan secara amburadul tersebut, karena disinyalir sudah merugikan keuangan negara mencapai ratusan juta rupiah.
Beliau juga mengharapkan Pj Bupati Tapanuli Tengah sidak ke lapangan seperti yang telah dilakukan kepada pembangunan jalan proyek di Tapteng, salah satu contoh di Sihiong Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, Tapanuli Tengah.
“Cara kerja rabat beton tersebut terindikasi menjadi lahan korupsi, ini disebabkan lemahnya pengawasan internal maupun eksternal termasuk penegak hukum. Rabat beton yang dikerjakan asal-asalan ini benar-benar mengecewakan masyarakat. Kuat dugaan kepala desa telah melakukan korupsi,” terangnya.
Saat Demokratis menjumpai Kepala Desa Pahiene ingin konfirmasi, tidak berhasil sampai berita ini diturunkan. (Tim)