Subang, Demokratis
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Subang mengapresiasi kinerja jajaran TNI/Polri yang telah ikut membantu mensukseskan Pilkada Serentak 2024.
Hal tersebut diungkapkan saat menggelar aksi dukungan terhadap kinerja KPU dan Bawaslu Subang, Senin (16/12/2024) pagi.
Mereka mendatangi ke kantor KPU dan Bawaslu sebagai bentuk pernyataan sikap tegasnya terkait dinamika politik pasca Pilkada Subang saat ini.
HMI Subang menegaskan bahwa organisasi ini bersifat independen tanpa keterkaitan dengan partai politik atau pasangan calon tertentu.
Berdasarkan kajian dan pedoman organisasi, HMI menyerukan sikap tegas:
- Mengutuk opini buruk yang ditujukan kepada KPU dan Bawaslu Subang.
- Menindak oknum politisi maupun kelompok yang menciptakan kegaduhan.
- Meminta aparat kepolisian untuk memproses kelompok atau individu yang melakukan diskriminasi atau intimidasi terhadap KPU dan Bawaslu Subang.
- Mendukung KPU dan Bawaslu Subang untuk menyelesaikan tahapan Pilkada sesuai peraturan yang berlaku.
- Mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu Subang selama pelaksanaan Pilkada yang kondusif.
- Mengapresiasi kinerja TNI/POLRI yang telah membantu suksesnya Pilkada serentak.
Ketua HMI Subang, M. Ali Annaba, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi politik yang dinilai sarat intrik tanpa substansi, serta menyerukan pentingnya menjaga nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan marwah demokrasi.
“Untuk menjaga nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta marwah demokrasi negara kita, semua pihak yang ikut terlibat seharusnya sudah memahami sistem dan mekanisme yang berlaku dalam penyelenggaraannya. Namun, sayangnya di Kabupaten Subang, nilai-nilai tersebut sedang coba diruntuhkan oleh beberapa pihak yang tidak puas atau tidak siap menerima hasil demokrasi,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa baik KPU dan Bawaslu Subang telah menjalankan tugas sesuai regulasi yang berlaku.
“KPU dan Bawaslu hanya menjalankan tugas sebagaimana yang telah diatur. Hingga kini, mereka terbukti bekerja sesuai fungsi dan regulasi,” tegas Ali.
Dalam pernyataannya, Ali juga menyoroti sikap para peserta Pilkada yang dinilai belum siap menghadapi kenyataan politik.
“Dalam demokrasi, sudah seharusnya ada yang menang dan kalah. Sayangnya, di Subang, pihak yang menang tidak siap untuk menang, dan pihak yang kalah tidak siap untuk kalah. Akibatnya, muncul euforia berlebihan di satu sisi, dan ketidakikhlasan di sisi lain,” jelasnya.
Ia menyayangkan munculnya kegaduhan yang ditimbulkan, termasuk tuduhan dan pengkambinghitaman terhadap penyelenggara pemilu.
“Kami sedih melihat bahwa perpolitikan di Subang ternyata hanya intrik tanpa substansi. Jika ada gugatan, seharusnya dilakukan sesuai tahapan, yakni melalui Mahkamah Konstitusi (MK), bukan malah memperkeruh suasana,” lanjutnya.
Ali menutup pernyataannya dengan menyerukan pentingnya evaluasi demokrasi. “Proses demokrasi melalui Pilkada telah selesai. Saatnya semua pihak menghormati hasilnya dan mengevaluasi bersama, bukan terjebak dalam syahwat politik yang merugikan semua pihak,” tandasnya.
Dalam aksinya, HMI Cabang Subang disambut baik Ketua KPU Subang Abdul Muhyi dan Ketua Bawaslu Subang Achmad Mansyur. (Abdulah)