Sukabumi, Demokratis
Jalan Nasional Cikembang-Pangleseran di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, dikeluhkan warga karena meski baru dibangun kini sudah hancur kembali. Hal itu pun memicu warga Cilangkap Desa Cikembar menggelar aksi demo untuk mempertanyakan kualitas jalan yang dianggap asal jadi tersebut, Senin (26/12/2022).
Para pendemo yang mayoritas kaum ibu-ibu ini melalui Koordinator Aksi Siti Moedziarti menyampaikan lima tuntutan mereka, yakni: Meminta Bupati Sukabumi untuk dapat mendengarkan dan menyampaikan aspirasi warga kepada Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jabar agar pembangunan jalan tersebut kualitasnya dijaga dan tidak asal-asalan. Hal ini penting dilakukan agar tidak menelan korban kecelakaan akibat jalan yang cepat berlobang. Selain itu, masalah debu tebal yang masuk ke rumah warga mengakibatkan rawan penyakit pernapasan.
Kedua, meminta kepada Bupati Sukabumi agar tidak menganaktirikan warga Cilangkap. Karena setiap ada perbaikan jalan Kampung Cilangkap selalu dilewati.
Ketiga, meminta Bupati tidak menyepelekan aspirasi yang disampaikan warga.
Keempat, warga Cilangkap meminta ada kepedulian dari dua perusahaan seperti GSI dan CSG yang setiap hari truk besarnya melewati jalan rusak ini. Karena salah satu faktor penyebab kerusakan jalan adalah banyak kendaraan besar yang melintas setiap hari selama 24 jam.
Terakhir, memohon agar Bupati Sukabumi memperhatikan aspirasi yang disampaikan warga Cilangkap. Apabila tidak diperhatikan mereka akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.
Dalam aksi demo tersebut warga Cilangkap mendapatkan pengawalan dari pihak aparat kepolisian dan DLLAJ agar arus lalu lintas dan jalannya aksi dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Kapolsek Cikembar IPTU R. Panji Setiaji kepada wartawan menjelaskan, setelah mendapatkan laporan tersebut, ia bersama sejumlah anggotanya langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa agar tidak menghambat arus lalu lintas.
“Sekitar pukul 08.00 WIB, warga membuat spanduk. Setelah itu, pada pukul 09.00 WIB mereka membuat narasi tuntutan. Kemudian sekira pukul 10.00 WIB, warga turun ke jalan sambil berorasi dengan jumlah peserta aksi ada sekitar 80 orang dan kemudian membacakan pernyataan sikap sambil membawa spanduk,” kata R. Panji.
Sementara, terkait pernyataan sikap yang disampaikan para peserta aksi, mereka meminta kepada Bupati Sukabumi agar mendengar dan memperhatikan aspirasi warga terkait dengan kondisi semakin parahnya kerusakan jalan di Kampung Cilangkap ini, untuk segera diperbaiki dan bukan diperbaiki asal-asalan.
“Hal ini penting dilakukan agar tidak menelan banyak korban kecelakan lalu lintas akibat jalan berlobang dan kesehatan akibat debu tebal yang masuk ke rumah-rumah warga,” katanya.
Menurutnya, warga mengklaim jalan rusak dan penuh lobang itu merupakan akses vital warga menuju tempat publik dan kerap dilintasi ASN yang berkantor di Pelabuhanratu.
“Warga yang didominasi oleh kalangan ibu-ibu juga menyampaikan bahwa mereka sudah cukup sabar menunggu lebih dari dua tahun atas kerusakan jalan tersebut dengan segala efek buruknya,” katanya.
Bahkan, lanjut R. Panji, sebagian warga banyak yang menilai warga warga Kampung Cilangkap ini, terkesan seperti didiskriminasi atau terjadi penganaktirian, karena setiap ada perbaikan di jalan di wilayah lain selalu dicor. Sementara, jalan di wilayah Kampung Cilangkap hanya ditambal sulam saja dan cepat rusak.
“Ya, warga Kampung Cilangkap juga katanya berhak untuk bisa menikmati jalan yang bagus. Alhamdulillah, aksi demo berjalan dengan lancar dan selesai sampai sekitar pukul 11.20 WIB serta tidak terjadi aksi anarkis,” pungkasnya. (Iwan)