Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat dan yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
- Pertama,
Shalatlah Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat Tahajjud-nya.
- Kedua,
Bacalah Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
- Ketiga,
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
- Keempat,
Jaga Shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.
- Kelima,
Jagalah sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
- Keenam
Jagalah wudhu karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ‘ampuni dosanya dan sayangi dia, ya Allah’.”
- Ketujuh,
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan beristighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Ada tiga do’a yang janganlah kau lupakan dalam sujudmu:
- Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah:
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah
Artinya: “Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah.”
- Mintalah agar kita diberikan kesempatan taubat sebelum wafat:
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat.”
- Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas agamanya:
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika
Artinya: “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Jika kau sebarkan perkataan ini, dan kau berniat baik maka kami doakan menjadikan kemudahan urusan urusanmu di dunia dan akhirat.
Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke surga.
Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 orang.
Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya puluhan kali lipat.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaqwa. Amin. Tolong baca sebentar aja kita dzikir sebentar ingat اَللّهُ
“Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha ilallahu Allahu b bb Akbar, wala haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim”
Sebarkanlah… In syaa Allah kita akan membuat beribu-ribu manusia berdzikir kepada Allah SWT.
آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Yaa Allah, berilah kami kemudahan untuk dapat mengamalkan 7 sunnah Nabi dengan istiqomah ~ Aamiin Yaa Robbal’alamiin
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Syari’ah UIN IB Padang, Ketua Wantim MUI Sumbar, Anggota Wantim MUI Pusat, A’wan PB NU