Kamis, November 28, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Imbas Covid-19, Penghasilan Sopir Angkot Berkurang Drastis

Sopir Angkot 45 Jurusan Sibolga-Sibabangun.

Tapteng, Demokratis
Dampak wabah Covid-19 mulai dirasakan pelaku sektor transportasi yakni pengemudi mobil penumpang umum (MPU). Dalam satu bulan terakhir, pendapatan yang berkurang drastis akibat sepinya penumpang. Sopir angkutan kota (angkot) jurusan Sibolga-Sibabangun ini mengaku kesulitan mendapat calon penumpang.

Beberapa supir angkot yang ditemui di salah satu porkelen (stasiun pemberhentian akhir), di Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng) mengaku mulai kewalahan dalam menutupi kebutuhan pokok rumah tangga. Dalam sehari hanya memperoleh penghasilan Rp 10 ribu, itupun setelah mensiasati pengurangan setoran kepada pemilik angdes.

“Paling banter Rp 10 ribu. Itupun setelah setoran kepada pemilik angkot kita kurangi,” ujar S Sihombing, sopir
angkot 45 jurusan Sibolga-Sibabangun, Selasa (28/4)

Dikatakannya, sejak Pemerintah merumahkan aktivitas pendidikan dan perkantoran serta menghimbau agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah dan menjaga jarak fisik, penghasilan para sopir turun drastis. Bahkan tidak jarang tanpa penghasilan.

“Sejak adanya himbauan di rumah saja dan jaga jarak untuk mencegah penyebaran virus Corona. Selain itu, sekolah-sekolah yang diliburkan membuat kita semakin kesulitan” imbuh Sihombing, yang diamini sopir lainnya.

Tak jarang sambung Sihombing, mereka hanya berkumpul di Terminal Sibolga ataupun di porkelen akibat tidak adanya penumpang. Beruntung pemilik angkot bisa mengerti dengan kondisi yang sedang terjadi. Hendak beralih profesi ke pekerjaan lain, Sihombing meyakini sangat tidak efektif. Karena menurutnya, dampak pendemi Covid-19 menyasar segala sektor.

Didalam kondisi ketidakberdayaan dan sebagai salah satu sektor terdampak, para sopir ini hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka yang menggantungkan penghasilan di jalan raya. Mereka juga meminta Pemerintah untuk tidak hanya sekedar live service, mengumbar janji-janji kepada warga terdampak.

“Kalau kita dengar dan lihat, wacananya sangatlah wah. Tapi hingga saat ini bantuan apapun belum pernah kita terima,” pungkasnya. (MH)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles