Sebagaimana kita mendengar ada imbauan dan panggilan dalam kehidupan yang sering kita jumpai dalam kehidupan ini. Ada imbauan dan panggilan gembira dan ada panggilan susah.
Selain biasa dan sering haruslah menjadi pehatian kita. Karena ini akan berpengaruh. Kita merasa susah dan gembira. Kalau susah kita mengeluh dan sebaliknya kalau senang kita bergembira. Alhasil ada masa susah dan ada masa senang.
Tetapi yang paling penting dari pesan itu adalah pesan agama karena membawa kebenaran atau membawa kebaikan. Harus menjadi acuan hidup.
Menurut Khalifah Sayidina Ali, hidup itu ibarat musafir dalam perjalanan. Dalam perjalanan itu perlu memberi kebaikan dan jangan terlalu menginginkan sesuatu penghargaan hidup. Karena kita hidup hanya sebentar saja.
Sayidina Ali menyebut, ilmu yang bermanfaat itu sebagia ilmu makrifah. Yaitu ilmu yang bermanfaat. Berguna untuk masyarakat banyak.
Hanya saja atau kebenaran itu ada indikatornya, ada tanda-tandanya. Ini baik dan kebenaran. Kalau tanpa indikator sulit menentukan mana yang benar dan kebaikan itu.
Badan Dunia UNESCO lambaga yang menangani pendidikan dan kebudayaan memberikan idikator pendidikan itu ada faktor, yaitu:
Pertama, tahu (how to know) yang benar dan baik itu diketahui. Umpamanya hitam atau putih. Mana yang hitam dan mana yang putih.
Kedua, mengerti bahwa satu ditambah satu sama dengan dua (how to understand).
Ketiga, belajar (how to learn). Contohnya beras menjadi tepung.
Kempat, bekerja (how to do). Misalnya bagaimana membuat gedung atau bangunan. Mencampur semen dengan air lalu mengaduk. Mengambil besi sebagai tulang bangunan.
Kelima, gotong royong atau diistilahkan bekerja sama (working together). Bekerja dengan banyak dan macama-macam orang.
Lima faktor inilah mencari kebenaran atau kebaikan. Di sinilah kita akan menemui ilmu dan kebenaran itu. Oleh karena itu, haruslah lihat petunjuk dan idikator ini.
Sakaranglah masanya kita mengambil ilmu yang baik dan benar itu, karena itulah yang membawa kebahagian manusia. Seperti yang disampaikan Sayidina Ali. Sebab ilmu itu ada dua bentuknya yang bermanfat dan tidak. Lihatlah realitas sekarang, ilmu banyak tapi tidak benar. Ilmu yang membawa kemudaratan. Semoga ilmu yang kita amalkan ilmu yang bermanfaat. Insya Allah!
Jakarta, 27 Juli 2022
*) Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com