Islamabad, Demokratis
Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengundang Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif berkunjung ke Indonesia sebagai bentuk balasan setelah lawatannya selama 2 hari di Islamabad pada 8-9 Desember 2025.
Dalam sesi pernyataan bersama selepas pertemuan bilateral di kediaman resmi PM Pakistan (PM House), Islamabad, Rabu (10/12/2025), Presiden Prabowo juga mengundang pemimpin Pakistan lainnya untuk melawat ke Indonesia.
“Saya mengundang secara resmi Perdana Menteri Sharif untuk berkunjung ke Indonesia, dan juga pemimpin Pakistan lainnya untuk datang ke Indonesia, untuk melihat bersama, dan mungkin memberikan kami petunjuk-petunjuk juga wawasan untuk bersama-sama memperkuat kerja sama dua negara,” kata Presiden Prabowo kepada PM Sharif.
Presiden Prabowo, untuk pertama kalinya, melawat ke Pakistan dan menyambangi PM House untuk memimpin pertemuan bilateral dengan PM Sharif. Dalam pertemuan yang disebut oleh dua pemimpin sebagai pertemuan yang produktif, keduanya membahas berbagai isu di antaranya terkait peningkatan kerja sama bidang perdagangan dan investasi, pendidikan khususnya pendidikan vokasi, kebudayaan, dan kesehatan.
Dalam rangkaian acara di PM House, kedua pemimpin juga menyaksikan pertukaran dokumen perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman (MoU) kerja sama yang disepakati oleh Indonesia dan Pakistan. Tujuh dokumen kerja sama itu mencakup bidang kesehatan, pendidikan, bantuan beasiswa, sertifikasi dan pengembangan produk halal, arsip, dan pencegahan serta pemberantasan perdagangan narkoba.
Presiden Prabowo dan PM Sharif, dalam pernyataan masing-masing, mengungkap dua negara setuju untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, yang saat ini masih didominasi oleh impor sawit dari Indonesia.
Presiden Prabowo, di hadapan PM Sharif, mengatakan dirinya telah menginstruksikan jajaran menterinya untuk mencari cara yang konkret agar neraca perdagangan dua negara kembali seimbang.
Sementara itu, PM Sharif mengungkap nilai perdagangan dua negara mencapai 4,5 miliar dolar AS, tetapi 90 persennya didominasi oleh impor sawit dari Indonesia.
Ia mengatakan ada beberapa strategi untuk menggenjot ekspor Pakistan ke Indonesia, di antaranya melalui ekspor produk-produk pertanian, teknologi informasi (IT), dan sektor lain yang belum banyak tergarap. (IB)

