Inggris serasa jadi tuan rumah pada Euro kali ini. Bagaimana tidak? Dari lima laga yang sudah dijalani, empat laga dihelat di Wembley Stadium, London.
Hasilnya, tim asuhan Gareth Southgate itu tidak terkalahkan. Mereka meraih tiga kemenangan dan sekali seri di Wembley. Hanya satu laga yang digelar di Stadio Olimpico, Roma, ketika melawan Ukraina pada perempat final (4/7/2021). Itu pun mereka menang telak 4-0.
Potensi The Three Lions –julukan Inggris– memperpanjang laju tak terkalahkan bisa berlanjut di semifinal atau bahkan final. Sebab, dua fase tersebut semuanya dihelat di Wembley.
Hal itu yang membuat Inggris percaya diri bisa menghentikan kejutan Denmark di semifinal Kamis dini hari (8/7/2021).
”Anda (Denmark, Red) berada di kandang singa dan harus menghadapinya. Tentu saja kami akan memberikan yang terbaik (agar bisa lolos ke final, Red),” sesumbar gelandang serang Inggris Mason Mount seperti dilansir BBC.
Ucapan pemain Chelsea tersebut memang bukan sekadar psywar. Sebab, kenyataannya, Danish Dynamite –julukan Denmark– memang akan menghadapi Wembley yang berbeda dari babak-babak sebelumnya.
Ya, seperti yang sudah dipastikan pekan lalu, khusus mulai semifinal dan final, kapasitas penonton yang bisa masuk Wembley bertambah menjadi 60 ribu dan seluruh tiket sudah ludes terjual.
Sebelumnya, di fase grup, kapasitas maksimum stadion yang berkapasitas 90 ribu kursi itu adalah 22.500. Nominalnya meningkat ketika menghadapi Jerman pada 16 besar (29/6/2021) dengan 45 ribu penonton hadir. Itu semua dilakukan agar Inggris bisa merasakan lagi atmosfer final setelah kali terakhir di Piala Dunia 1966.
Memang, suporter Denmark tetap bisa hadir. Tetapi, DBU (PSSI-nya Denmark) hanya meminta lima ribu tiket. Sebab, Denmark masuk daftar kuning Inggris terkait pandemi Covid-19.
Setiap warga negaranya yang ingin ke Inggris harus menjalani karantina selama sepuluh hari. Artinya, deadline untuk itu adalah pekan lalu. Jadilah DBU hanya menjual jatah tiket mereka kepada warga negara Denmark yang bermukim di Inggris.
Tetapi, DBU tidak diam saja terhadap lima ribu warga negara Denmark yang akan hadir di Wembley. Sebab, mereka memberikan atribut pendukung pertandingan seperti jersey dan bendera sehingga bisa lebih ”menjiwai” ketika hari H tiba. Apalagi, target Denmark juga tidak sembarangan. Mereka bakal all-out untuk menapaktilasi jejak juara edisi 1992.
Ya, semifinal pada Euro kali ini adalah laju terjauh Denmark setelah raihan fenomenal 29 tahun silam. Dan, seperti pada edisi 1992, Simon Kjaer dkk bisa mengancam ambisi tingkat tinggi Inggris bersama Wembley. Kala itu mereka menjadi juara dengan tampil di negara rival abadi mereka, Swedia.
Apalagi, statistik tandang Denmark bersama pelatih Kasper Hjulmand juga impresif. Dari 18 laga yang delapan di antaranya dilakoni di kandang lawan, Denmark hanya sekali kalah.
Nah, salah satu kemenangan di kandang lawan ketika dilatih Hjulmand adalah mengalahkan Inggris 1-0 di Wembley Stadium pada UEFA Nations League A (15/10/2020). (Rio/Dem)