Sabtu, Mei 31, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ingrid Kansil Geruduk Kantor PWI Kota Depok

Depok, Demokratis

Bintang sinetron Ingrid Kansil sambangi PWI Depok sekaligus reunian dengan wartawan alumni Insitut Ilmu Sosial Imu Politik (IISIP) Lenteng Agung Jakarta Selatan, Kamis sore (27/12/2023).

Acara  reunian  wartawan lulusan IISIP diikuti tidak kurang 30 orang wartawan dari berbagai media cetak,TV dan online berlangsung penuh dengan suasana nostalgia.

Dimana Ketua PWI Depok Rusdi Nurdiansyah, sekretaris, bendahara dan segenap pengurus PWI Depok sebagian besar adalah alumni IISIP.

Acara reunion alumni IISIP berbagai angkatan bersama Caleg DPR RI Dapil VI Ingrid Kansil berjalan santai dan penuh keakraban.

Inggit wanita kelahiran 9 November 1974, Cianjur, Jawa Barat, merupakan lulusan IISIP tahun 1992 yang maju dari daerah pemilihan Jawa Barat VI meliputi Kota Depok dan Kota Bekasi.

Ingrid Kansil menjadi anggota DPR RI sudah dua kali, periode 2009-2014 dan 2014-2019, dalam pertemuan dengan rekan sesama almamater, ia bercerita banyak tentang keberadaannya, yang ternyata juga anak seorang wartawan di Cianjur.

Tugas jurnalistik adalah menyampaikan berita kebenaran kepada masyarakat banyak memang banyak tantangan, ia mencontohkan ketika orang tuanya dulu memberitakan tentang pembangunan proyek bendungan di Cianjur sempat mendapatkan ancaman pembunuhan.

“Memang untuk melakukan sebuah kebaikan memang kadang tantangannya besar dari seorang yang merasa dirugikan dengan pemberitaan tersebut,” tambahnya.

Sebagai anggota legislatif dirinya memang konsen dengan UMKM. “Bisa dibilang saya melanjutkan perjuangan suami yang juga bergerak dalam bidang perkoperasian,” tuturnya.

“Jadi saya juga ingin memperjuangkan UMKM jika Allah masih memberikan kesempatan untuk menjadi lagi anggota DPR RI,” ujarnya.

Dengan sarana dan fasilitas sebagai Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPMI), tersebar di 35 provinsi 364 dan kabupaten dan secara struktur sudah sampai pedesaan, untuk luar negeri sudah ada di 17 negara seperti Turki, Malaysia, Jepang dan beberapa negara sahabat lainnya.

Dikatakan, IPMI sarat dengan program dan aktivitas kegiatan yang isinya mendorong kaum perempuan di Indonesia untuk bisa membuka mindset-nya untuk bisa mandiri melalui kegiatan UMKM.

“Dalam upaya pembinaan UMKM dirinya sudah keliling ke 11 kecamatan di Kota Depok, bahwa tuntutan sebagian besar dari kaum perempuannya yaitu ingin ada kegiatan yang punya value, punya bermanfaat dan membantu perekonomian keluarganya ini,” jelas Ingrid.

Oleh karena itu ini menjadi salah satu visinya ke depan hal yang harus dibenahi termasuk bidang pendidikan.

Menurutnya, masih banyak keluhan dari masyarakat pendidikan sistem zonasi misalnya, ternyata masih banyak kendalanya.

“Saya pernah dengar laporan di daerah Sukmajaya masih banyak untuk masuk mesti bayar sampai 25 juta rupiah, saya  kaget kok sampai begitu. Dia orang tua yang cerita itu sampai berkaca-kaca menangis karena anaknya tuh pintar tapi nggak bisa masuk,” ujar Ingrid gemas.

Sedangkan  mengenai buku kurikulum apakah harus setiap tahun diganti?

Dirinya paham banget mengapa harus diganti, karena buku itu dicoret-coret dan ditulisin sama anak kita sendiri.

Tapi yang perlu dicermati bersama jangan juga kita berorientasi bisnis, tapi betul-betul harus membantu masyarakat, bagaimana caranya anak-anak ini bisa sekolah dengan harga yang murah tidak harus mengeluarkan biaya, termasuk buku, bangku dan lain-lain.

“Masih banyak yang harus diperjuangkan oleh karena itu mungkin ke depan kita bisa bekerja sama untuk kebaikan di Depok dan secara umum untuk Indonesia,” pungkas Ingrid.

Acara Ingrid Kansil Anggota DPR RI dengan wartawan Depok lulusan IISIP Lenteng Agung Jakarta Selatan ditutup dengan menenam pohon produktif taman belakang Kantor PWI Depok. (Tholib)

Related Articles

Latest Articles