Jakarta, Demokratis
Istana Kepresidenan memberikan klarifikasi terkait ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dalam peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menyatakan bahwa Prabowo direncanakan akan meninjau program tersebut, meskipun tidak pada hari pertama pelaksanaan.
“Presiden rencananya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak). Jadi, kita tunggu saja kapan beliau akan meninjau langsung,” ujar Hasan melalui pernyataan tertulis.
Program MBG resmi diluncurkan pada Senin kemarin, mencakup 190 lokasi di sekolah-sekolah di 26 provinsi secara serentak. Meski belum hadir langsung, Hasan memastikan bahwa Presiden menerima laporan rutin terkait perkembangan program ini dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
“Presiden mendapatkan laporan rutin dari Kepala BGN. Jadi, beliau selalu mendapatkan pembaruan terkait perkembangan program ini,” jelas Hasan.
Pada tahap awal, program ini menjangkau sejumlah provinsi, termasuk Aceh, Kepulauan Riau, seluruh provinsi di Pulau Jawa, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua Barat, dan Papua Selatan.
Pengelolaan dapur untuk program ini dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh BGN. SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi, distribusi yang lancar, serta kepatuhan terhadap standar kebersihan dan pengolahan limbah.
Dalam periode Januari hingga Maret 2025, program ini menargetkan tiga juta penerima manfaat, termasuk balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Angka ini diharapkan terus bertambah hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.
Dengan program strategis ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pemenuhan gizi bagi masyarakat rentan di seluruh Indonesia, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. (EKB)