Isu tentang presiden Prabowo jika terpilih hanya menjabat tidak selesai masa jabatan. Artinya sisa jabatan akan diserahkan pada wakil presiden Gibran Raka Rakabuming. Berita itu menyebar dan menjadi persoalan.
Bukankah berarti sama saja memilih presiden sementara dan akan ditindaklanjuti wakilnya. Atau berarti presiden yang sesungguhnya adalah wakil presiden. Hal ini menjadi krusial karena yang dilakukan adalah kamuflase, tidak sejatinya.
Padahal yang diharapkan adalah presiden terpilih untuk periode lima tahun. Ada banyak yang tidak sependapat dengan argumen yang berbeda-beda. Yang intinya tidak setuju kalau presiden dipilih hanya sebagian waktu tidak penuh.
Isu ini dihembuskan oleh yang pertama kali Ibu Connie Bakrie. Wanita seorang pengamat militer dan intelijen 12 Februari 2024 lalu yang menyatakan sumbernya dari Prabowo sendiri. Berita itu juga dikonfirmasi pada beberapa antara lain mantan Duta Besar Indonesia di Amerika dan Sektretaris Jenderal PDIP yaitu Hasto Kristianto.
Kalau ini benar, maka presiden sesungguhnya adalah Gibran. Meski Gibran diam saja tapi nampaknya ia setuju. Karena tidak membantah.
Spekulasi benar atau tidaknya berita itu kita tunggulah. Mari dilihat nanti apa kenyataan sesungguhnya. Cuma saja kita harus sabar.
Ada dua dugaan yang akan muncul jika isu itu benar terjadi, yaitu:
Pertama, betul-betul terjadi. Dugaan benarlah Gibran akan menjadi presiden penuh setelah Prabowo mundur dan menyerahkan dalam masa jabatan presiden dan menyerahkan pada wakilnya.
Kedua, pemberitaan itu hanya spekulasi belaka. Artinya tidak benar. Ibaratnya kabar burung saja. Hanya ombak dalam gelas, yang tak berdampak apa-apa.
Yang menjadi soalan adalah kalau dugaan yang pertama terjadi. Tak tidak dapat kita memperkirakan solusi dari dugaan tersebut. Semoga saja tidak terjadi.
Jakarta, 12 Maret 2024
*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta