Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Isu Politik 2024: Syukur Reses ke Tanjab Timur, Wabub Robby Berharap Penyederhanaan Aturan Alokasi DD

Tanjab Timur, Demokratis

Muhammad Syukur anggota DPD RI Dapil Jambi, Selasa (18/10) reses ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Reses diikuti seluruh para Camat, Lurah, dan Kepala Desa se-Kabupaten Tanjab Timur.

Sebelum acara dimulai Syukur terlihat berbincang akrab dengan Bupati Romi Hariyanto di lobby kantor Bupati tempat biasa Romi menerima tamunya. Keduanya kemudian beranjak ke ruang pola di lantai atas. Di acara ini Romi hanya sebentar. Dia hanya membuka acara lalu berlalu karena harus ke acara lain. Namun dalam pembukaan singkat itu Romi memberi pesan kuat. Dia berujar bahwa Syukur lebih dari sahabat. “Syukur ini saudara kita, saya perintahkan semua Camat, Lurah dan Kades, ikuti acara ini dengan serius dan sampai selesai,” pesannya.

Romi bahkan meminta para Kades untuk membantu Syukur. Tapi Romi tidak menjelaskan bantuan seperti apa yang dia maksud.

Kepada peserta reses, Syukur berjanji untuk memperjuangkan para kepala desa dan lurah. Dia menjelaskan saat ini DPD RI sedang menyuarakan isu peningkatan kesejahteraan aparatur desa, penguatan kelurahan dan secara spesifik mengusulkan adanya biaya rumah tangga bagi kepala desa. Hal ini lantaran DPD mengerti betul keluhan yang disampaikan rata-rata kepala desa di rata-rata wilayah di Indonesia.

Syukur tampak akrab dalam sesi tanya jawab dengan peserta reses. Setiap keluhan dan harapan dia tampung dan tanggapi dengan lugas. Syukur bahkan berjanji untuk siap membantu kepala desa yang mau berupaya menghadirkan sarana pendidikan bahasa Inggris di desanya. “Saya akan bantu secara pribadi pengadaan buku-buku untuk anak-anak desa belajar bahasa Inggris,” janjinya.

Syukur memang merasa bahasa Inggris penting untuk menunjang penguatan SDM anak-anak desa. Sebagai anak desa, Syukur menilai kelemahan utamanya anak desa untuk bersaing dengan anak di kota adalah kemampuan berbahasa Inggris.

Lalu apakah reses Syukur ini ada kaitan dengan isu bakal ikutnya dia dalam kontestasi Pilgub 2024? Sebagaimana diketahui, putra Sungai Manau ini pernah menjajal Pilbup Merangin pada 2013 silam meski gagal. Namun mantan pesinetron tanah air itu mampu bertahan di Senayan hingga periode ketiga. Potensi Syukur dianggap cukup mumpuni untuk turut bertarung di Pilgub 2024. Apalagi, konstelasi Pilgub Jambi saat ini mengerucut pada nama Gubernur Jambi Al Haris dan Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto.

Merujuk pada keterwakilan wilayah, duet Romi yang dari timur dan syukur yang merepresentasikan barat Jambi, patut diperhitungkan. Apalagi, Syukur berasal dari kabupaten yang sama dengan Gubernur Al Haris yakni Merangin.

Terkait reses usai acara, M. Syukur didampingi Wakil Bupati Tanjab Timur H. Robby Nahliansyah, SH, dan Setda Tanjab Timur Safril, S.IP, ia mengatakan, mempertanyakan persoalan dan permasalahan yang ada di Tanjab Timur.

“Apa yang telah kita sampaikan tadi semoga singkronisasi antara Kepala Desa dan Lurah yang ada di Tanjab Timur, dan ini menjadi PR saya untuk menyampaikan kepa Kementerian,” katanya.

Dikonfirmasi soal isu Pilgub Jambi 2024, Syukur yang ditemui wartawan usai reses mengakui bahwa dia tidak munafik. Namun untuk ketegasan apakah turut bertarung kelak di Pilgub Jambi dia mengatakan masih melihat perkembangan dan peluang. “Dari Pileg ke Pilkada itu ada sekitar delapan sampai sembilan bulan, kita lihat bagaimana nanti peluangnya, yang jelas saya masih fokus untuk ke DPD kembali, kalau nanti peluangnya memungkinkan kenapa tidak,” ujar Syukur diplomatis.

Tentang dia yang fersentasi wilayah barat dan reses ke wilayah timur apakah ada kemungkinan penjajakan berduet dengan Bupati Romi, lagi-lagi Syukur tak menampik bahwa dia tertarik untuk penjajakan hanya saja dia masih melihat peluang. “Kita lihat nanti, kalau ada peluang kenapa tidak,” ucapnya.

Sementara Wabub H. Robby Nahliyansyah, SH bersyukur atas kehadiran M. Syukur dan berharap apa yang telah disampaikan bisa disuarakan. “Terkait gaji para Kades dan aparatur Desa, dengan keterbatasan APBD kita,” ungkapnya.

Wabub berharap kesederhanaan aturan kegunaan alokasi Dana Desa (DD) itu kan banyak ada 40 persen kegunaan ini 60 persen untuk itu, sementara wilayah kita tidak semua infrastrukturnya bagus. Sehingga persentasenya pembangunan hanya 10 sampai 20 persen, sementara APBD kita hanya sedikit, dan DD yang diharapkan bisa menupang infrastruktur tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

“Kita berharap penyederhanaan aturan terkait penggunaan alokasi DD tidak menyeluruh, di daerah Jawa memang diuntungkan tapi di wilayah kita dirugikan, karena sekian persen untuk masyarakat miskin, sementara kita punya program yang sama,” tandasnya.

Terpisah, Romi Hariyanto tak menjawab tegas ditanya soal pembicaraan Pilgub dengan Syukur. “Masih jauh, nantilah. Yang jelas kita berterima kasih beliau mau hadir di tengah-tengah kita untuk menyerap aspirasi para kades terutama, semoga reses ini membawa kebaikan bagi kita semua,” ucap Romi.

Soal keluhan Syukur pada kemacetan akibat angkutan batu bara, Romi enggan berkomentar jauh. Menurutnya apa yang disampaikan Syukur itu adalah apa yang dialaminya langsung. “Soal itu saya tidak pas mengomentari, itu kan pengalaman beliau,” kata Romi.

Sebelumnya Syukur menyampaikan kepada peserta reses bahwa dia terkadang enggan untuk pulang kampung ke Sungai Manau. Pasalnya dia kerap terjebak macet akibat angkutan batu bara yang tidak teratur. “Saya saja kadang malas balek ke dusun, biasanya enam jam sekarang bisa-bisa lima belas jam. Kalaupun tetap mau ke dusun terpaksa berangkat agak pagi,” ujarnya mengeluh. (Ramzi)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles