Oleh Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH
(Guru Besar UIN IB Padang/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI SUMBAR/ Anggota Wantim MUI Pusat/ Penasehat ICMI Sumbar/ A’wan PBNU)
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 26-27
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: “Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
Kedua ayat di atas menegaskan keesaan-Nya dalam mengatur segala perkara dan seluruh alam, baik langit, bumi, juga seisinya. Kemudian hak-Nya mengenai kekuasaan yang mutlak bahwasanya Allah memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki, Dia pula dapat memuliakan siapa yang Dia kehendaki dan dapat menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya. Semua perkara itu semuanya mutlak berada di tangan Allah dan di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada satu pun yang dapat menolak atau menentang yang telah ditetapkan-Nya tersebut.
Setiap manusia diberikan kesempatan oleh Allah Swt untuk mengubah nasib atau keadaan dirinya menjadi lebih baik. Dalam Islam, hal tersebut dikenal dengan istilah takdir muallaq.
Takdir muallaq adalah takdir atau ketetapan Allah Swt yang masih dapat diubah melalui usaha atau ikhtiar manusia. Apa yang di maksud dengan takdir muallaq? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takdir merupakan suatu ketetapan atau nasib yang diatur Tuhan.
Sementara muallaq secara bahasa berarti sesuatu yang digantungkan. Dengan kata lain, takdir muallaq adalah ketentuan Allah Swt yang mengikutsertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha meski akhirnya tetap Allah yang menentukan.
Oleh karena itu, takdir muallaq ini bisa diartikan bersifat tetap atau tidak berubah, tetapi bisa juga berubah tergantung dengan sebab-sebab yang diusahakan oleh manusia itu sendiri.
Dalil tentang takdir muallaq telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Quran sebagai berikut:
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Rad ayat 11)
Contoh takdir muallaq ini sering kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mungkin pernah terjadi dalam kehidupan kita sendiri.
Pertama, kesehatan, ketika seseorang ditakdirkan untuk sakit tetapi orang tersebut tidak menyerah sehingga berusaha untuk berobat, mengonsumsi makanan sehat, dan merawat dirinya dengan baik, maka takdirnya yang semula sakit bisa diubah atas usahanya yaitu menjadi sehat.
Kedua, kepandaian. Pandai atau tidaknya seseorang sangat dipengaruhi oleh kebiasaannya sendiri. Misalnya, di sekolah ada seorang murid yang tidak pandai menguasai suatu mata pelajaran. Dikarenakan tidak pandai, ia jadi selalu mendapat nilai jelek di sekolah. Akan tetapi, dirinya punya semangat dan keyakinan untuk bisa sehingga mau terus belajar dan berlatih. Ketika dirinya berhasil membuktikan dan mendapat nilai bagus dari mata pelajaran yang sebelumnya tidak dikuasi, hal ini menjadi bukti takdir muallaq yang bisa diubah atas usaha.
Ketiga, kekayaan. Tidak semua manusia di dunia ini hidup berkecukupan. Ada yang hidupnya serba kekurangan, pas-pasan, berkecukupan, hingga berlebihan. Namun, ketika orang yang hidupnya serba kekurangan mau berusaha dengan rajin bekerja maka ia berpeluang untuk memiliki kualitas hidup lebih baik. Tidak ada yang tidak mungkin bahwa takdirnya itu bisa berubah dari yang semula kekurangan jadi berkecukupan secara ekonomi.
Keempat, keberhasilan atau kesuksesan. Keberhasilan atau kesuksesan seseorang bisa dilihat dari banyak aspek. Misalnya, sukses dalam pendidikan, karier, percintaan, bisnis, dan banyak lagi. Meski tidak semua orang bisa langsung menjadi sukses tapi ketika dirinya mau terus berusaha dengan sungguh-sungguh maka apa yang diusahakannya itu bisa saja membuahkan keberhasilan di masa mendatang.
Setiap manusia yang lahir ke dunia telah memiliki takdir yang ditetapkan oleh Allah Swt dan tidak dapat diubah. Dalam Islam takdir yang sifatnya tidak dapat diubah itu disebut takdir mubram.
Takdir mubram adalah ketentuan atau ketetapan Allah Swt yang pasti terjadi dan tidak dapat diubah oleh siapa pun. Takdir tersebut mencakup segala hal yang telah ditetapkan oleh Allah untuk terjadi di masa depan dan merupakan rahasia-Nya.
Mubram secara bahasa berarti sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti.
Sementara, pengertian takdir mubram adalah ketetapan mutlak dari Allah kepada makhluk-Nya yang tidak akan mengalami perubahan.
Jadi, takdir mubram ini pasti berlaku dan tidak dapat ditawar-tawar oleh manusia.
Ketetapannya itu sudah dijelaskan dalam firman Allah Surat An Nisa ayat 78 :
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨
Artinya: “Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?”
Takdir mubram berbeda dengan takdir muallaq. Takdir muallaq erat kaitannya dengan doa dan ikhtiar manusia. Sementara, doa tidak dapat mengubah kenyataan yang digariskan dalam takdir mubram.
Meski begitu, doa dipercaya mampu meminimalkan dampak bala yang timbul karena takdir mubram.
Dirangkum berbagai sumber, berikut ini contoh-contoh takdir mubram yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt.
Pertama kematian. Kematian seseorang adalah takdir mubram. Sebab waktu datangnya kematian ini telah ditentukan oleh Allah Swt. Meskipun manusia memiliki kebebasan untuk membuat pilihan atau rencana dalam hidupnya, waktu datangnya kematian tidak akan pernah bisa diubah.
Kedua kelahiran dan keturunan. Kelahiran dan keturunan seseorang termasuk contoh takdir mubram yang tidak dapat diubah oleh usaha manusia. Allah Swt telah menentukan siapa yang akan menjadi orang tua dan anak-anaknya, kapan mereka dilahirkan, termasuk jenis kelamin ingin dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan.
Ketiga kenabian. Pemilihan para nabi sebagai utusan Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia adalah takdir mubram. Allah Swt telah menetapkan siapa saja yang akan menjadi nabi atau rasul dan kapan mereka akan diutus.
Keempat peristiwa alam. Berbagai peristiwa alam semesta, seperti gerhana matahari, gerhana bulan, gempa bumi, pergerakan di alam semesta, bentuk bumi, hingga kejadian kiamat adalah contoh takdir mubram. Allah Swt telah menetapkan ketentuan peristiwa alam semesta ini sebagai bagian dari rencana-Nya dan hanya Allah pula yang mengetahuinya.
Kelima peristiwa sejarah penting. Beberapa kejadian sejarah yang memiliki dampak besar pada umat manusia, seperti penyebaran Islam atau peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah lainnya adalah takdir mubram yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
Do’a berserah kepada Allah SWT :
اللَّهُمَّ لأَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَى ی الحدِّ مِنْكَ الحد
Allahumma laa maani’a lima a’taita walaa mu’tiya lima mana’ta wala radda lima qadhaita wa laa yanfa’u dzaljadda minkaljadd.
Artinya: “Ya Allah tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapan Mu. Tidak berguna kekayaan dan kemulian itu bagi pemiliknya. Hanya dari-Mu kekayaan dan kemulian.”
Kita sudah selesai memberikan hak suara pada Pilkada serentak pada hari Rabu kemaren tapatnya pada tanggal 27 November 2024, dalam perhitungan cepat atau biasa dikenal dengan istilah quick count sudah dapat diperedeksi siapa yang diberikan amanah, tetapi kita menunggu ketetepan dari KPU pada tanggal 15 Desember 2024 yang akan datang. Siapa yang telah diberikan amanah, jalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya, tetapi bagi yang belum diberikan amanah jangan sampai kecewa, ada hikmah dibalik itu.